IHRAM.CO.ID, MADINAH — Pusat Keselamatan Transportasi Nasional di Arab Saudi (KNKT) menepis kekhawatiran keamanan atas insiden yang melibatkan penerbangan Garuda Indonesia, yang dijadwalkan tiba di Bandara Internasional Pangeran Mohammad bin Abdulaziz Madinah pada hari Selasa. Menurut KNKT, halangan teknis tidak akan mempengaruhi keamanan wilayah udara Saudi atau transportasi peziarah.
Dilansir dari Saudi Gazette pada Jumat (17/5/2024), KNKT mengeluarkan klarifikasi tersebut menyusul pemberitaan media bahwa kesalahan teknis memaksa pesawat Garuda, yang lepas landas dari Bandara Internasional Sultan Hasanuddin di Makassar, Indonesia, membawa peziarah haji, untuk kembali ke bandara keberangkatan untuk pendaratan darurat.
Setelah kejadian tersebut, Saudi Center segera berkoordinasi dengan Komite Keselamatan Transportasi Nasional Indonesia, yang telah menangani situasi sesuai dengan prosedur standar.
Otoritas Keselamatan Transportasi Saudi telah meyakinkan, bahwa insiden yang terisolasi ini tidak ada hubungannya dengan keselamatan perjalanan udara secara keseluruhan di dalam Kerajaan atau pada pengaturan transportasi untuk peziarah haji.
Pesawat Garuda Indonesia dengan kode GIA 1105 yang mengangkut 450 jamaah haji asal Kabupaten Gowa, Sulawesi Selatan (Sulsel), terpaksa melakukan pendaratan darurat usai mesin pada sayap sebelah kanan terbakar. Pesawat Garuda Indonesia yang membawa jamaah haji Kelompok Terbang (Kloter) 5 itu terbakar saat baru saja lepas landas dari Bandara Internasional Sultan Hasanuddin Makassar, Kabupaten Maros, Sulsel.
Sumber: