IHRAM.CO.ID, Oleh Karta Raharja Ucu dari Madinah, Arab Saudi
Ilmu yang barokah mengantarkan Sholihan ke tanah suci. Guru ngaji di surau atau mushola kampung Serang, Banten tersebut berangkat haji bersama istri dan tiga anaknya.
Sholihan mendaftarkan diri sebagai jamaah haji sekitar 12 tahun lalu. Tak tanggung-tanggung, dia mendaftarkan diri bersama istri dan tiga anaknya. Saat itu anaknya yang paling kecil masih duduk di sekolah dasar. "Alhamdulillah setelah 12 tahun kami bisa pergi ibadah haji satu keluarga. Keinginan saya dan istri mendaftarkan haji buat anak-anak itu adalah untuk memberikan yang terbaik bagi mereka," kata dia saat berbincang dengan Tim Media Center (MCH) Petugas Penyelenggara Ibadah Haji (PPIH) Arab Saudi.
Jamaah yang berangkat bersama Kloter 9 JKG-09 (Embarkasih Jakarta Pondok Gede) tersebut mengaku bersyukur bisa mengajak seluruh keluarganya ke Tanah Suci. Yang menarik adalah Sholihan, istri dan anak-anaknya berprofesi guru.
“Saya sendiri guru di masyarakat, lebih tepatnya guru di surau. Anak-anak ada yang jadi guru negeri dan juga guru ngaji atau namanya guru madrasah diniyah. Sedangkan ibunya adalah guru di sekolah negeri,” kata dia, Ahad (19/5/2024).
Jejak menjadi pahlawan tanpa tanda jasa juga tengah dirintis anak bungsunya yang saat ini berkuliah. “Kuliah S1 jurusan pendidikan," kata Sholihin.
Tak lupa dia berterima kasih kepada petugas haji yang memberikan sambutan dan pelayanan terbaik. "Alhamdulillah semua petugas fast response dan semua kebutuhan jemaah ter-cover dengan baik," ucapnya.