IHRAM.CO.ID, MAKKAH -- Sebagian calon jamaah haji (Calhaj) Indonesia saat ini sudah berada di Makkah Al Mukarramah. Untuk mengikuti rangkaian ibadah pada saat puncak haji tahun ini, mereka pun diwajibkan membawa kartu pintar (smart card) Nusuk yang diterapkan pemerintah Arab Saudi.
Kepala Daerah Kerja (Daker) Makkah, Khalilurrahman mengatakan, untuk pertama kalinya tahun ini jamaah haji Indonesia akan mendapatkan smart card sebagai syarat masuk ke Arafah, Muzdalifah, dan Mina (Armuzna). Lalu kapan smart card ini akan dibagikan kepada jamaah haji yang sudah tiba di Makkah?
Khalil menjelaskan, saat ini pihaknya masih terus melakukan klasifikasi smart card. Petugas Media Center Haji (MCH) pun juga diperbantukan untuk membantu proses klasifikasi. Setelah diklasifikasi, baru smart card itu didistribusikan kepada jamaah.
"Kami sedang melakukan klasifikasi kartu smart card yang kami terima dari Kementerian Haji Saudi berdasarkan kloter. Kemudian setelah kami melakukan klasisfikasi, maka nanti smart card tersebut kami sampaikan kepada sektor," ujar Khalil saat diwawancara di Kantor Daker Makkah, Kamis (23/5/2024).
Setelah itu, lanjut dia, ketua sektornya akan menyampaikan kepada ketua kloternya. Mereka lah yang akan membagikan smart card itu kepada jamaah melalui ketua rombongan.
Dia menambahkan, smart card ini sangat penting bagi jamaah haji Indonesia. Karena, kartu pintar ini menjadi syarat masuk untuk ke area Armuzna. Karena itu, dia pun mengimbau kepada jamaah Indonesia untuk menjaga kartu tersebut sebaik-baiknya.
"Pesan kami kepada jamaah haji yang sudah menerima smarf card agar dijaga sebaik-baiknya. Jangan sampai hilang," ucap Khalil.
Untuk menjaga kartu itu, dia pun menyarankan kepada jamaah untuk menaruhnya di tas yang telah diberikan petugas penyelenggara ibadah haji. Atau, kata dia, jamaah bisa menitipkannya kepada ketua rombongannya.
"Masukkan kartu tersebut di tas dan kalau seandainya nanti jamaah haji itu khawatir hilang bisa saja untuk sementara waktu dititipkan kepada ketua regunya. Tetapi nanti pada saat jamaah haji masuk Masyair itu wajib digunakan," kata Khalil.
Kartu smart card didominasi warna coklat dan putih. Pada bagian depan terdapat foto dan data profil jamaah. Di sana juga terdapat barcode yang bisa dipindai untuk mengetahui data jamaah, seperi nama jamaah, foto, tempat tanggal lahir, nomor visa dan provider yang menerbitkannya, serta lokasi pemondokan jamaah di Makkah.
"Ini akan memudahkan kalau seandainya nanti jamaah itu terpisah rombongan. Maka nanti dengan di-scan itu akan ketahuan di mana hotel jamaah haji itu tempat tinggal nanti akan diantarkan ke jamaah haji tersebut," kata Khalil.
Pada prinsipnya, tambah Khalil, kartu smart card ini harus segera dibagikan kepada jamaah haji yang sudah tiba di Makkah. Setelah selesai proses klasifikasi, pihaknya akan membagikan langsung kepada jamaah secara bertahap.
"Tentunya setiap jamaah yang sudah tiba itu harus segera mendapatkan smart card. Oleh karena itu kami akan segera memberikan kepada sektornya jika seandainya memang smart card itu sudah siap diberikan kepada jamaah yang akan tiba di sektor masing masing," jelas Khalil.