LABUAN BAJO, NTT – Kantor Kesyahbandaran dan Otoritas Pelabuhan (KSOP) Kelas III Labuan Bajo mengidentifikasi gelombang tinggi sebagai penyebab tenggelamnya kapal wisata KM Putri Sakinah di perairan Labuan Bajo, Manggarai Barat, Nusa Tenggara Timur. Insiden yang terjadi pada Jumat (26/12/2025) malam ini menyebabkan hilangnya pelatih tim wanita klub La Liga Valencia, Martin Carreras Fernando, bersama tiga anaknya.
Gelombang Tinggi Jadi Penyebab Utama
Kepala KSOP Kelas III Labuan Bajo, Stephanus Risdiyanto, menjelaskan bahwa kapal tersebut dihantam oleh gelombang tinggi atau swell yang datang tiba-tiba. “Ketinggian gelombang yang terjadi di lapangan adalah swell atau gelombang tinggi yang datang secara tiba-tiba antara 2-3 meter dan terjadi dalam periode yang singkat, hanya setengah sampai satu jam saja, sehingga itu yang membuat kesulitan di dalam kami melakukan pencarian awal, karena gelombang tinggi,” kata Stephanus dilansir Antara, Minggu (28/12/2025).
Kapal wisata berjenis semi pinisi ini mengangkut total 11 penumpang, terdiri dari tujuh wisatawan asing asal Spanyol, empat anak buah kapal (ABK), dan satu pemandu wisata. Kapal mengalami mati mesin sebelum akhirnya tenggelam.
Identitas Korban dan Proses Pencarian
Identitas wisatawan asal Spanyol yang dilaporkan masih dalam pencarian oleh Tim SAR gabungan adalah Martin Carreras Fernando, Martin Garcia Mateo, Martines Ortuno Maria Lia, dan Martinez Ortuno Enriquejavier. Mereka merupakan bagian dari rombongan yang melakukan perjalanan wisata ke Pulau Kalong dan berencana melanjutkan ke Pulau Padar di Taman Nasional Komodo (TNK).
“Kami telah melaksanakan evakuasi dan berhasil menyelamatkan tujuh orang, yang terdiri dari empat awak kapal, seorang guide dan dua penumpang, kemudian yang belum ditemukan ada empat penumpang,” ujar Stephanus.
Pencarian terhadap empat penumpang yang belum ditemukan terus dilakukan oleh tim SAR gabungan. Pada hari kedua pencarian, sebanyak 40 personel dikerahkan, meliputi personel dari KSOP Labuan Bajo, Basarnas, Baharkam Mabes Polri, Ditpolairud Polda NTT, Polairud Polres Manggarai Barat, Lanal Labuan Bajo, serta potensi maritim dari asosiasi pemilik kapal dan tim penyelam dari Persatuan Penyelam Profesional Komodo (P3KOM).
“Kurang lebih ada tujuh alat utama (alut) dengan hampir kurang lebih 40 personel yang kami kerahkan untuk di lapangan,” tambah Stephanus.
Apabila cuaca memburuk selama operasi pencarian, pos milik Balai Taman Nasional Komodo (TNK) di Pulau Padar akan difungsikan sebagai tempat berlindung bagi tim SAR gabungan.
Evakuasi Korban Selamat
Sebelumnya, Tim SAR gabungan berhasil mengevakuasi tujuh dari total 11 korban. Dua korban selamat merupakan wisatawan asing asal Spanyol. Korban selamat lainnya adalah seorang pemandu wisata dan empat kru kapal.
“Sebanyak tiga orang penumpang dievakuasi oleh Kapal Nepton yang melintas dari Labuan Bajo ke Pulau Padar dan empat lainnya dievakuasi oleh Tim SAR gabungan,” kata Kepala Kantor Basarnas Maumere, Fathur Rahman, saat dihubungi.






