Senin 28 Dec 2020 14:53 WIB

Ini Dampak SWF Bagi Ekonomi dan Lapangan Kerja di Indonesia

SWF disiapkan pemerintah untuk menambah opsi pendanaan pembangunan selain dari APBN.

Rep: Muhammad Nursyamsi/ Red: Nidia Zuraya
Lowongan pekerjaan (ilustrasi).
Foto: www.freepik.com
Lowongan pekerjaan (ilustrasi).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Staf Khusus Menteri BUMN Arya Sinulingga mengatakan pembentukan Sovereign Wealth Fund (SWF) atau Lembaga Pengelola Investasi (LPI) bertujuan menjadi mitra investasi terpercaya untuk membangun pembangunan ekonomi jangka panjang dan berkelanjutan.

Menurut Arya, LPI akan memperbaiki tujuan investasi yang selama ini cenderung belum stabil, terutama untuk foreign direct investment (FDI). Selain itu, LPI juga akan membantu investasi untuk kebutuhan pembiayaan infrastruktur besar, terutama sektor transportasi, serta mengurangi defisit neraca negara melalui transformasi ekonomi struktural.

Baca Juga

"SWF diamanatkan melakukan investasi pemerintah untuk tujuan pengembalian jangka panjang dan multiplayer efeknya terhadap pertumbuhan ekonomi," ujar Arya dalam webinar bertajuk 'Sovereign Wealth Fund: Sarana Pembangunan Ekonomi Indonesia' yang diselenggarakan Prodeep Institute di Jakarta, Senin (28/12).

Pemerintah, lanjut Arya, berharap kehadiran LPI dapat mendorong peningkatan pertumbuhan ekonomi hingga lapangan kerja. Arya memerinci, setiap kenaikan investasi sebesar 1 persen akan meningkatkan pertumbuhan ekonomi sebesar 0,3 persen, setiap 0,3 persen kenaikan pertumbuhan ekonomi akan menciptakan kesempatan kerja rata-rata sebesar 0,16 persen; setiap 0,3 persen kenaikan pertumbuhan ekonomi akan menyerap sekitar 75 ribu tenaga kerja.

Arya menyampaikan sektor infrastruktur seperti jalan tol, bandara, dan pelabuhan menjadi sasaran utama dalam tujuan pembentukan LPI. Kendati begitu, pemerintah juga membuka kesempatan bagi investor untuk masuk dalam sejumlah sektor potensial lain seperti holding rumah sakit, Hotel Indonesia Group, hingga ITDC --BUMN yang mengelola Nusa Dua, Bali dan kawasan ekonomi khusus Mandalika, Lombok, NTB.

"Dari sisi BUMN, mereka sangat siap bekerja sama dengan luar," ucap Arya.

 

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement