Ahad 29 Aug 2021 01:11 WIB

Pakar: Agama Lindungi Masyarakat dari Gerakan Child Free

Agama masih menjadi faktor penghalau atau pelindung dari gerakan child free.

Rep: Alkhaledi Kurnialam/ Red: Agung Sasongko
Jamaah beraktifitas usai melaksanakan sholat  di dalam Masjid (ilustrasi).
Foto: Prayogi/Republika
Jamaah beraktifitas usai melaksanakan sholat di dalam Masjid (ilustrasi).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Profesor bidang psikologi Islam, Abdul Mujib mengatakan mayoritas masyarakat Indonesia saat ini masih terlindungi dari ide tentang child free. Agama disebutnya masih menjadi bagian penting, sehingga konsep ini masih jauh untuk benar-benar menjadi perilaku mayoritas masyarakat.

“Agama masih menjadi faktor penghalau atau pelindung dari gerakan-gerakan untuk child free. Cuma masalahnya, memang harus tetap hati-hati,”jelasnya.

Baca Juga

Guru besar Fakultas Psikologi UIN Jakarta ini mengatakan, kemunculan konsep child free di Indonesia diyakininya belum akan sebesar pengaruhnya di negara-negara Barat. Sehingga, kata dia, kasus berkurangnya tingkat pertumbuhan penduduk seperti di Barat masih sangat jauh terjadi di Indonesia.

Kasus-kasus penistaan agama seperti yang baru-baru ini disangkakan kepada M. Kece, masih menjadi masalah yang sangat sensitif bagi masyarakat Indonesia. Hal ini disebutnya menunjukkan posisi agama dan nilai-nilainya, masih menjadi perhatian oleh kebanyakan warga.

“Sekarang kan lagi ramai, M. Kece dan Yahya Waloni yang ditangkap. Artinya adalah masalah agama masih menjadi penting. Saking pentingnya sehingga orang-orang yang mengganggu kehidupan beragama ditangkap,”ujarnya.

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement