Kamis 17 Feb 2022 17:38 WIB

Kemenag Susun Pedoman Membaca Mushaf Isyarat

Kemenag menyusun pedoman membaca mushaf Alquran dengan bahasa isyarat.

Rep: Fuji Eka Permana/ Red: Agung Sasongko
Gedung Kemenag
Foto: dok. Republika
Gedung Kemenag

REPUBLIKA.CO.ID,  JAKARTA -- Koordinator Bidang Pentashihan Mushaf Alquran Kementerian Agama (Kemenag), Ustadz Deni Hudaeny Ahmad Arifin, mengatakan, sedang menyusun pedoman membaca mushaf Alquran isyarat untuk penyandang disabilitas sensorik rungu wicara (PDSRW). Pembuatan mushaf isyarat ini akan berlangsung tiga tahun, mulai dari membuat pedoman membacanya atau semacam buku iqra dan membuat juz amma. Kemudian yang terakhir membuat mushaf isyarat 30 juz.

Ustadz Deni mengatakan, dalam mushaf isyarat huruf isyarat hijaiyah yang diisyaratkan. Kemudian tanda bacanya juga diisyaratkan seperti fathah, kasroh dan dhomah.

Baca Juga

"Kalau mushafnya belum dibuat, kita baru menyusun pedomannya, setahun ini kita mau menyusun pedoman cara membacanya seperti iqra dan juz amma, tahun depannya baru menyusun mushafnya," kata Ustaz Deni kepada Republika, Kamis (17/2/2022).

Ia menyampaikan, pedoman membaca mushaf isyarat sudah jadi tahun ini. Selanjutnya membuat juz amma dan mushaf isyaratnya secara bertahap. Kemungkinan nanti satu juz Alquran dibuat satu julid karena akan tebal. Jadi 30 juz Alquran akan dibuat beberapa jilid.

Selain berbentuk buku, mushaf isyarat ini akan dibuat dalam bentuk aplikasi android dan dalam bentuk buku elektronik (e-book) supaya nanti bisa jadi lebih masif penggunaannya. Gambaran mushaf Alquran ini di bagian atas teks ada ayat Alquran, di bagian bawahnya gambar tangan isyaratnya.

"Misalkan Bismillah hirrahman nirrahim, Bismi nanti isyarat hurufnya Ba, Sin dan Mim," ujarnya.

 

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement