Ahad 01 May 2022 14:55 WIB

Meski Harga Tinggi, Daging Sapi di Tasikmalaya Tetap Diburu Warga

Pedagang daging mengaku dagangannya tetap habis di H-1 Lebaran.

Rep: Bayu Adji P/ Red: Nora Azizah
Pedagang daging mengaku dagangannya tetap habis di H-1 Lebaran.
Foto: Antara/Rahmad
Pedagang daging mengaku dagangannya tetap habis di H-1 Lebaran.

REPUBLIKA.CO.ID, TASIKMALAYA -- Harga daging sapi di Kota Tasikmalaya, seperti di berbagai daerah lainnya, mengalami kenaikan menjelang Hari Raya Idulfitri 1443 H. Berdasarkan pantauan Republika, harga daging sapi di Pasar Cikurubuk Kota Tasikmalaya mencapai Rp 150 ribu per kilogram.

Salah seorang pedagang daging sapi, Uus (38 tahun), mengatakan, di tokonya harga satu kilogram daging sapi dijual dengan harga Rp 150 ribu per kilogram. Harga itu terus meningkat sejak menjelang bulan puasa.

Baca Juga

"Waktu menjelang puasa itu Rp 140 ribu per kilogram. Sekarang jadi Rp 150 ribu per kilogram. Kalau normalnya mah Rp 120 ribu per kilogram," kata dia kepada Republika.co.id, Ahad (1/5/2022).

Kendati harga harga, stok daging di tempatnya tetap habis pada H-1 Lebaran. Sebab, masyarakat banyak yang membeli daging untuk momen Lebaran.

Uus menilai, penjualannya saat ini juga jauh lebih baik dibanding tahun sebelumnya. Ia menjelaskan, pada momen Lebaran tahun lalu, stok yang disediakannya tak sebanyak kali ini. Itu pun sulit untuk habis.

"Kalau tahun ini, meski harga mahal, tetap banyak yang beli. Mungkin karena efek boleh mudik. Alhamdulillah di tempat saya stoknya sudah habis," kata dia.

Salah seorang pedagang daging lainnya, Nia Nur Pitri (24), juga mengungkapkan hal serupa. Menurut dia, meski harga daging tinggi, masyarakat tetap banyak yang membelinya. Bahkan, sekitar 1,5 ton daging sapi di tokonya hampir seluruhnya habis terjual.

"Hari ini di saya stok 1,5 ton. Ini sisanya tinggal sedikit," kata dia.

Nia mengatakan, pada tahun ini pembeli daging sapi di tempatnya jauh meningkat dibanding momen Lebaran sebelumnya. Ia mencontohkan, pada Lebaran tahun lalu, stok daging di tokonya tak kunjung habis hingga sore hari menjelang takbiran.

"Sekarang mah masih siang sudah mau habis. Karena banyak yang mudik kayaknya, jadi semua bikin rendang," kata dia.

Menurut Nia, pembeli daging di tempatnya didominasi oleh masyarakat yang akan menggunakan daging untuk kebutuhan pribadi. Sebab, rata-rata pembeli hanya membeli daging 1 kilogram hingga 1,5 kilogram.

"Ada juga yang beli buat jualan bakso. Tapi kebanyakan mereka yang buat konsumsi pribadi," kata dia.

Salah seorang pembeli, Faisal (40), mengatakan, harga daging menjelang Lebaran memang selalu naik. Namun, menurut dia, masyarakat pasti tetap membutuhkan daging. Sebab, masyarakat biasa membuat rendang untuk hidangan saat Lebaran.

"Kalau Lebaran tidak ada rendang itu seperti kurang afdol," kata dia.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement