Dalam perang ini, Hindun binti ‘Utbah mengupah Wahsyi Alhabsyi budak Zubair, untuk membunuh Hamzah bin Abdul Mutalib karena ayah Hindun dibunuh oleh Hamzah dalam perang Badar. Begitu pula Zubair bin Mut’im berjanji kepada Wahsyi akan memerdekakannya jika ia berhasil membunuh Hamzah.
Nabi Muhammad SAW sendiri dalam peperangan tersebut mendapat luka-luka dan beberapa giginya tanggal. Para sahabat yang menjadi perisai diri Nabi Muhammad SAW gugur karena badan mereka penuh dengan anak panah. Setelah perang usai, kaum musyrikin mundur kembali ke Makkah.
Nabi Muhammad SAW kemudian memerintahkan agar mereka yang gugur dimakamkan di tempat mereka roboh, sehingga ada satu liang kubur berisi beberapa syuhada.
Kuburan Uhud saat ini dikelilingi tembok. Ucapan salam saat umat Islam menziarahi tempat ini patut disampaikan kepada Sayyidina Hamzah radhiyallahu anha, Mas’ab bin Umair radhiyallahu anha, dan para syuhada Uhud sebagai berikut.
Salam untukmu wahai paman Nabi Sayyidina Hamzah bin Abdul Mutalib, salam untukmu wahai singa Allah dan singa Rasulullah. Salam untukmu wahai pemimpin syuhada. Salam untukmu wahai Mus’ab bin Umair, wahai panglima pilihan, wahai yang mengokohkan kedua kakinya di atas bukit ar-Rimah sampai datang ajalnya.
Peristiwa bersejarah di Jabal Uhud ini dijelaskan dalam buku Tuntunan Manasik Haji dan Umroh yang dipublis Direktorat Jenderal Penyelenggaraan Haji dan Umrah (Ditjen PHU) Kementerian Agama, 2020.