IHRAM.CO.ID, ABUJA -- Komisi Haji Nasional Nigeria (NAHCON) selaku pihak yang bertugas mengatur pelaksanaan haji, akhirnya menandatangani kesepakatan (MoU) bersama maskapai. Setidaknya ada empat maskapai penerbangan yang secara resmi dikontrak untuk membawa jamaah haji 2023 asal Nigeria.
Kedua pihak disebut secara resmi menyelesaikan perbedaan mereka dan menyegel kesepakatan. Chairman/Chief Executive Officer NAHCON Zikrullah Kunle Hassan, memuji maskapai atas pengorbanan mereka dalam menghadapi tantangan yang ditimbulkan oleh krisis Sudan.
“Kami tidak bisa mengabaikan tantangan yang ditimbulkan oleh penutupan wilayah udara Sudan untuk operasi haji. Namun, saya ingin mengingatkan hati nurani dan rasa patriotisme Anda, untuk tidak membebani jamaah dengan biaya tambahan atau perubahan lebih lanjut,” kata dia kepada pihak maskapai, dikutip di Guardian, Rabu (10/5/2023).
Dalam kesempatan terpisah, Managing Director Aero Contractors Kapten Ado Sanusi mengatakan, maskapai tidak bisa mengesampingkan nasib jamaah, yang telah membayar ongkosnya sebelum krisis Sudan pecah.
Senada dengan itu, Ketua Air Peace Allen Onyeama mengatakan seruan untuk meninjau kembali perjanjian dengan NAHCON bukan untuk mengeksploitasi krisis Sudan guna keuntungan bisnis.
“Kami peduli terhadap jamaah haji Nigeria, banyak dari mereka yang kami tahu telah berkorban secara pribadi untuk membayar haji. Kami juga memperhatikan fakta para peziarah telah membayar sebelum krisis ini terjadi," ujar dia.
Onyeama lantas menyebut tidak ingin menghilangkan kesempatan tiap jamaah untuk melakukan perjalanan ke Tanah Suci. Apa yang mereka lakukan saat ini adalah untuk kebanggaan nasional. Penandatanganan pakta formal dengan Air Peace, Azman Air Services, Aero Contractor dan Max Airline mengakhiri ketidaksepakatan antara komisi dan operator.
Langkah ini juga merupakan kemajuan luar biasa dalam persiapan menuju dimulainya pengangkutan udara. Jamaah akan secara resmi mulai berangkat pada 21 Mei, dengan terbangnya tim pendahulu dari Bandara Internasional Nnamdi Azikiwe, Abuja.
Sebelumnya diberitakan, maskapai penerbangan lokal yang dipilih untuk mengangkut jamaah haji Nigeria tahun ini menolak menandatangani surat perjanjian dengan NAHCON. Penolakan ini disebut merupakan dampak dari krisis Sudan.
Penandatanganan kesepakatan penerbangan ini seharusnya dilakukan Kamis (4/5/2023) waktu setempat. Namun, hal ini harus ditunda hingga Selasa (9/5/2023) karena maskapai tersebut ingin melakukan konsultasi dengan atasannya.
Satu-satunya maskapai asing di antara perusahaan penerbangan yang terpilih, Fly Nas, berhasil menandatangani perjanjian pekan lalu. Maskapai ini mendapat alokasi lebih dari 28 ribu jamaah, yang mewakili 40 persen kuota jamaah haji Nigeria 2023.
Wilayah udara Sudan, yang ditutup karena adanya konflik di negara tersebut, dilaporkan akan mempengaruhi perjalanan peziarah sub-Sahara. Wilayah udara ini termasuk titik yang krusial, karena rutenya yang lebih pendek untuk menuju ke Kerajaan Arab Saudi.