IHRAM.CO.ID, MADINAH -- Masalah kesehatan yang sering dialami dan dianggap remeh saat jamaah haji Indonesia di Madinah, yaitu kaki melepuh. Banyak jamaah haji Indonesia yang kehilangan alas kaki saat di masjid Nabawi.
Kemudian jamaah haji memaksakan diri untuk berjalan kaki tanpa alas kaki. Dengan suhu Madinah seperti saat ini, berjalan tanpa alas kaki sejauh minimal 10 meter, sudah bisa mengakibatkan kaki melepuh.
“Banyak jamaah kita yang masih membawa kebiasaan di tanah air, yaitu meninggalkan sandal di depan masjid. Di Masjid Nabawai besar kemungkinan akan hilang karena banyaknya jamaah. Bisa juga jemaah keluar dari masjid dengan pintu yang berbeda sehingga tidak menemukan sandalnya,” tutur dr. Imran.
Kondisi kaki melepuh ini memerlukan penanganan lebih lanjut dan bisa membuat ibadah terhambat.
“Jamaah dengan kaki melepuh bisa dirawat di KKHI selama kurang lebih 10 hari sehingga tertinggal rangkaian ibadahnya. Belum lagi jika pasien memiliki penyakit penyerta seperti diabetes melitus yang menyebabkan penyembuhan bisa mencapai 2 minggu,” imbuh dr Imran.
Untuk mengatasi kaki melepuh, jamaah haji di imbau jemaah haji agar membawa kantung untuk tempat sandal saat hendak salat di Masjid Nabawi. Selama di dalam masjid sandal bisa disimpan di kantung dan dibawa sendiri-sendiri.
Disarankan juga untuk membawa sendiri sandalnya dan tidak menitipkan kepada temannya karena ada risiko terpisah dari rombongannya. Bila kehilangan sendal pada saat matahari masih terik, diimbau juga untuk tetap berada di masjid.
“Supaya tidak terjadi kasus kaki melepuh, sandal disimpan di dalam kantung dan dibawa masuk ke masjid. Jemaah harus membawa sendiri dan jangan dititipkan temannya karena ada kemungkinan untuk terpisah dari rombongan,” katanya.
Dengan melakukan pencegahan yang cukup, diharapkan jamaah haji dapat terhindar dari masalah kesehatan karena suhu panas dan beribadah dengan lancar. Jika jamaah haji memiliki masalah kesehatan, diimbau untuk segera berkonsultasi dengan tenaga kesehatan di kloter masing-masing.