Selasa 06 Jun 2023 17:54 WIB

Doa dan Harapan Terdalam Jamaah Haji Lansia

Jamaah haji Lansia harus menjaga kesehatan.

Rep: Agung Sasongko/ Red: Erdy Nasrul
Jamaah haji asal Desa Sidomulyo, Kecamatan Sawahan Kabupaten Madiun, Agus Yusuf
Foto:

Agus Yusuf kecil dengan segala keterbasannya bertekad untuk berangkat haji. Baginya, dunia ini hanya sementara, tempatnya ujian, dan ibadah haji sangat penting sebagai bekal menghadap-Nya kelak.

Karenanya, kesempatan untuk berangkat haji tahun ini merupakan anugerah tak terkira yang diberikan yang Maha Kuasa kepadanya.

"Saya sudah pasrah kepada Yang Maha Kuasa, sudah memiliki tekad bulat menjadi tamu Allah, bisanya ya berserah kepada Yang Kuasa," kata pria asal Desa Sidomulyo, Kecamatan Sawahan  Kabupaten Madiun saat ditanya perasaannya bisa naik haji.

Awal 2011, Agus Yusuf bersama istrinya mendaftar haji. Dia menanyakan ke Kemenag Kabupaten Madiun perkiraan berangkat. Dan diinformasikan perkiraan pada 2023. "Alhamdulillah meski nama saya paling bawah, akhirnya berangkat," ujar Agus. 

Ritual ibadah yang harus dijalani sudah beberapa hari di Madinah tak ada kendala. Meski, istrinya menginap di lantai 10 dan dirinya di lantai 7. 

"Wudhu dan lainnya dibantu istri. Kalau ke masjid, pakai kursi roda," ujar pria yang mahir setir mobil. 

Dia memakai kursi roda sejak 2020 karena radang sendi. Sebelumnya, Agus begitu mandiri. Pria yang anggota asosiasi pelukis mulut dan kaki itu, biasa beraktivitas sendiri. 

 

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Advertisement
Advertisement
Advertisement