IHRAM.CO.ID, MADINAH -- Keutamaan yang disandang Kota Suci Madinah dapat dilihat dalam dalil-dalil Alquran atau pun hadits-hadits. Kota Madinah tidak seperti kota-kota lain di atas bumi ini.
Dikutip dari buku Rindu Tanah Suci Makkah dan Madinah oleh Abu Aniisah Syahrul Fatwa bin Lukman, Kota ini menyandang kemuliaan dan kehormatan. Di antaranya:
1. Madinah Sebagai Kota Suci
Nabi Shallallahu alaihi wa sallam bersabda:
إنَّ إبْراهِيمَ حَرَّمَ مَكَّةَ وإنِّي حَرَّمْتُ المَدِينَةَ
Sesungguhnya Ibrahim telah menjadikan kota Makkah sebagai kota suci, dan Aku menjadikan kota Madinah sebagai kota suci (HR Muslim 136247).
2. Kota Yang Baik Dan Nyaman
Nabi Shallallahu alaihi wa sallam menamai kota ini dengan sebutan Thabah dan Thaybah, dua nama ini diambil dari kata Thayyib yang menunjukkan bahwa kota ini adalah tempat yang baik dan nyaman.
3. Kebaikan Bagi Yang Tinggal Di Madinah
Rasulullah Shallallahu alaihi wa sallam bersabda:
المدينة خير لهم لو كانوا يعلمون
Kota Madinah adalah lebih baik bagi mereka andaikan mereka mengetahuinya. (HR Bukhari: 1875, Muslim: 1363)
4. Menghilangkan keburukan dan kerusakan
Kota Madinah akan menghilangkan keburukan dan kerusakan dari dada manusia, sebagaimana tukang pandai besi membersihkan kotoran besi yang jelek. Rasulullah Shallallahu alaihi wa sallam bersabda:
هي المدينة تنفي الناس كما ينفي الكير خبث الحديد
Sesungguhnya kota Madinah akan menghilangkan keburukan manusia, sebagaimana panasnya besi menghilangkan karat dari besinya (HR Bukhari 1871, Muslim 1382).
5. Iman Akan Kembali Ke kota Madinah
Rasulullah Shallallahu alaihi wa sallam bersabda:
إن الإيمان لَيَأْرِزُ إلى المدينة كما تأرز الحيَّةُ إلى جُحْرها
Sesungguhnya iman akan kembali ke Madinah sebagaimana seekor ular kembali ke dalam sarangnya (HR Bukhari: 1876, Muslim: 147).
Setiap Muslim pasti merasakan dalam dirinya ada kerinduan untuk kembali ke Kota Madinah, kembali pergi ke sana dan shalat di dalamnya.
6. Dijaga Dari Wabah Tha’un dan Dajjal
Rasulullah Shallallahu alaihi wa sallam bersabda:
عَلَى أنْقابِ المَدِينَةِ مَلائِكَةٌ، لا يَدْخُلُها الطَّاعُونُ، ولا الدَّجَّالُ
Di setiap sudut pintu masuk Madinah ada para malaikat yang menjaga, Tha’un dan Dajjal tidak bisa masuk Madinah (HR Bukhari: 1880, Muslim: 1379).
Imam an-Nawawi rahimahullah mengatakan: “Hadits ini menunjukkan keutamaan Kota Madinah dan keutamaan penduduknya serta dijaganya kota tersebut dari Tha’un dan Dajjal”.
7. Kota Yang Diberkahi
Rasulullah Shallallahu alaihi wa sallam bersabda:َ
اللَّهُمَّ اجْعَلْ بالمَدِينَةِ ضِعْفَيْ ما جَعَلْتَ بمَكَّةَ مِنَ البَرَكَةِ
Ya Allah jadikanlah keberkahan Madinah dua kali lipat dari keberkahan Kota Makkah (HR Bukhari: 1885, Muslim: 1369).
8. Pahala Besar Bagi Yang Sabar Tinggal Di Madinah
Rasulullah Shallallahu alaihi wa sallam bersabda:
لَا يَصْبِرُ عَلَى لَأْوَائِهَا وَشِدَّتِهَا أَحَدٌ إِلَّا كُنْتُ لَهُ شَهِيدًا أَوْ شَفِيعًا يَوْمَ الْقِيَامَةِ
Tidaklah seseorang bersabar atas kesempitan dan kesusahan di Kota Madinah melainkan aku akan menjadi saksi atau pemberi syafa’at kepadanya pada hari kiamat (HR Muslim: 1377).
9. Diharamkan binatang buruan, menebang pohon liar, memotong durinya, atau mencabut rerumputannya.
Rasulullah Shallallahu alaihi wa sallam bersabda
إنَّ إبراهيمَ حَرَّمَ مكَّةَ، وإنِّي حَرَّمْتُ المدينةَ ما بيْن لابَتَيْها، لا يُقْطَعُ عِضَاهُها، ولا يُصادُ صَيْدُها
Sesungguhnya Ibrahim telah menjadikan kota Makkah sebagai kota suci, dan Aku menjadikan kota Madinah sebagai kota suci di antara dua bebatuan hitam. Tidak boleh ditebang pohon yang berduri, dan tidak boleh diburu binatang buruannya (HR Muslim: 1362)
10. Dilarang Berbuat Kemungkaran Di Kota Madinah
المدينة حَرَمٌ ما بين عَيْرٍ إلى ثَوْرٍ، فمن أحدث فيها حَدَثًا، أو آوى مُحْدِثًا؛ فعليه لعنة الله والملائكة والناس أجمعين، لا يقبل الله منه يوم القيامة صَرْفًا
Rasulullah Shallallahu alaihi wa sallam bersabda
Madinah itu tanah haram antara gunung ini dan gunung itu, barangsiapa yang berbuat perkara baru yang mungkar atau melindungi pelaku bid’ah maka baginya laknat Allah, malaikat dan laknat seluruh manusia. Allah tidak akan menerima amalannya yang wajib juga yang sunnah pada hari kiamat (HR Muslim: 1370).