Selasa 13 Jun 2023 10:32 WIB

Kentang Mustofa, Makanan Favorit Warisan Sukarno untuk Jamaah Haji 2023

Jamaah Indonesia mendapat layanan katering tiga kali makan setiap hari.

Rep: Muhyiddin/ Red: Ani Nursalikah
Sejumlah pekerja mengepak makanan untuk didistribusikan kepada jamaah di Perusahaan Katering Ahla Zad Company di Mekkah, Arab Saudi,  Ahad  (4/6/2023). Sebanyak 54 perusahaan katering dikontrak untuk menyediakan konsumsi dengan menu khas nusantara bagi jamaah Indonesia yang melakukan ibadah haji di Mekkah.
Foto:

Apa itu kentang mustofa?

Kentang mustofa merupakan hidangan yang terbuat dari kentang hasil serutan yang digoreng hingga mengering, kemudian ditambahkan bumbu balado dan cabai. Makanan ini menjadi salah satu menu makanan favorit presiden pertama Republik Indonesia, yaitu Sukarno alias Bung Karno.

Melihat sejarahnya, koki kepresidenan yang mengolah kentang ini bernama Opo Mustofa. Ia adalah chef asli Arab yang selalu menyajikannya dengan ciamik dan "mak nyus". Karena itu, akhirnya Sukarno menyebut kentang ini sebagai Kentang mustofa dan menjadi menu utama istana, serta menjadi favoritnya yang sangat terkenal.

photo
Pekerja mengecek makanan sebelum didistribusikan kepada jamaah di Perusahaan Katering Ahla Zad Company di Mekkah, Arab Saudi, Ahad (4/6/2023). Sebanyak 54 perusahaan katering dikontrak untuk menyediakan konsumsi dengan menu khas nusantara bagi jamaah Indonesia yang melakukan ibadah haji di Makkah. - (ANTARA FOTO/Wahyu Putro A)

Sesuai petunjuk Menteri Agama Yaqut Cholil Qoumas, menurut Fikriya, pelayanan dan penyambutan para tamu Allah selalu diupayakan semaksimal mungkin dengan fasilitas yang sebaik-baiknya, termasuk pada menu awal kedatangan yang disambut dengan menu favorit presiden.

Fikriya menambahkan jamaah haji adalah seperti raja, sehingga sudah selayaknya mendapat makanan khas istana. “Tentu makanan yang lezat dan sehat akan membuat suasana hati yang bahagia, sehingga jamaah haji dapat beribadah dengan khusyuk, tenang dan lancar, dan kembali ke tanah air menjadi haji yang mabrur,“ kata ASN Kemenag ini.

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Advertisement
Advertisement
Advertisement