Jamaah haji yang memiliki komorbid penyakit jantung dan pernah menderita strok disarankan tidak melakukan aktivitas yang berlebihan, sehingga dapat menimbulkan kelelahan.
"Karena kelelahan dapat menjadi pencetus terjadinya syok kardiogenik, infark miokard pada penyakit jantung serta penyakit strok," ujar Edi.
Sehubungan dengan itu, KKHI menyarankan kepada jamaah haji yang rentan terkena penyakit jantung untuk menjaga kesehatan menjelang puncak ibadah haji. Jamaah haji lansia yang berusia di atas 60 tahun agar tidak memaksakan diri melaksanakan sholat dan umroh di Masjidil Haram.
"Sholat lima waktu dapat dilakukan di mushala hotelnya, dan umroh sunnah memerlukan persiapan fisik dan merupakan aktivitas ibadah yang berat," katanya.
Edi mengingatkan, aktivitas fisik yang berat dapat mengakibatkan kelelahan dan memicu kekambuhan dan komplikasi dari penyakit kronis, seperti penyakit jantung dan strok. Oleh karena itu, jamaah haji lansia atau memiliki riwayat penyakit kronis agar menahan diri dari aktivitas ibadah yang berat di luar ruangan, seperti umroh sunnah dan sholat di Masjidil Haram.
"Jamaah haji agar mematuhi arahan petugas dalam menjaga kesehatan sehingga dapat mengikuti prosesi puncak ibadah haji di Arafah, Muzdalifah dan Mina. Semoga menjadi haji yang mabrur dan sehat sampai kembali ke Tanah Air bersama keluarga," kata Edi.