Selain menyediakan mobil golf, kata Hilman, pihaknya juga menyiapkan sejumlah langkah lainnya yakni melakukan evaluasi kesiapan fasilitas di Arafah dan Mina yang akan ditempati oleh jemaah haji Indonesia. "Kita ketahui jamaah haji tahun ini jumlahnya lebih dari normal sehingga kita pastikan infrastrukturnya cukup atau tidak sehingga layanan jemaah dengan penambahan kuota ini tetap terjaga," katanya.
Tidak hanya itu, pihaknya juga akan mengevaluasi kesiapan para petugas haji. Simulasi yang diterapkan Kemenag harus benar-benar dipahami petugas. Sebab pada puncak haji, mobilitas jamaah sedemikian kompleks.
"Karena seluruh jamaah haji dari berbagai negara juga melakukan hal yang sama. Untuk itu, petugas akan ditempatkan sebelum jamaah masuk ke Arafah," katanya.
Termasuk juga kesiapan maktab dan petugas yang menggeser dan membawa jemaah ke Arafah serta berapa petugas yang siap siaga di Muzdalifah.
"Ini juga harus kita pastikan simulasinya. InsyaAllah dua hari sebelum puncak haji. Nanti simulasi harus benar-benar dipahami petugas," kata Hilman.