Setelah selesai sholat Zhuhur dan Ashar yang dijamak takdim qasar, dilanjutkan berzikir dituntun bagaimana dapat merasakan adanya wukuf di Arafah untuk mendekatkan diri kepada Allah SWT.
Sebelumnya, Pusat Kesehatan Haji Kementerian Kesehatan (Kemenkes) akan melakukan skrining untuk menentukan jamaah yang disafariwukufkan. "Diskrining lagi untuk masuk kategori safari wukuf nantinya," kata Kepala Pusat Kesehatan Haji Kementerian Kesehatan Liliek Marhaendro Susilo, Selasa (21/6/2023).
Dia menjelaskan, jika diperinci lebih lanjut, setiap kloter yang berkisar 400-500 jamaah, sekitar 50 jamaah merupakan risiko tingga (risti) paling besar sehingga perlu dipantau. "Teman-teman dari kesehatan haji di kloter memantau perkembangannya dua hari sekali," kata dia.
Dia mengatakan, dari 50 jamaah per kloter tersebut, akan diperiksa kembali untuk menentukan apakah jamaah itu bisa wukuf mandiri atau disafariwukufkan. "Dari yang nominasi itu (50 risti per kloter) akan diperiksa dokter spesialis di KKHI (Klinik Kesehatan Haji Indonesia) Makkah," kata dia.
Jamaah-jamaah yang dirawat di RS Arab Saudi akan disafariwukufkan oleh pihak rumah sakit. Adapun jamaah yang tidak memungkinkan untuk mengikuti safari wukuf bakal dibadalhajikan oleh petugas.
Kepala Seksi Kesehatan Daerah Kerja (Daker) Makkah Panitia Penyelenggara Ibadah Haji (PPIH) Arab Saudi dokter Andi Ardjuna Sakti mengungkap paling lambat hari terakhir sebelum wukuf, sudah ada keputusan tentang jamaah haji yang ikut safari wukuf atas fasilitasi KKHI maupun jamaah yang dibadalhajikan.
"H-1 kita coba sepakat, tanggal 8 Dzulhijah sore atau malam. Umpamanya besok kita akan berangkat, insya Allah malam kita sudah pegang (datanya)," ujar Ardjuna.