IHRAM.CO.ID, JAKARTA -- Mina merupakan salah satu syiar Allah yang diperintahkan untuk diagungkan, yang letaknya paling dekat dengan Masjidil Haram. Salah satu syiar yang dilakukan di Mina yakni menyembelih hewan kurban.
Dikutip dari buku Keutamaan Negeri Al-Haram oleh Prof. DR. Mahmud Al-Dausary, Di antara syiar-syiar agung yang terjadi di Mina adalah sebagai berikut:
1. Melontar jumrah.
2. Menyembelih hewan kurban.
Allah Ta’ala berfirman:
وَالْبُدْنَ جَعَلْنٰهَا لَكُمْ مِّنْ شَعَاۤىِٕرِ اللّٰهِ لَكُمْ فِيْهَا خَيْرٌۖ فَاذْكُرُوا اسْمَ اللّٰهِ عَلَيْهَا صَوَاۤفَّۚ فَاِذَا وَجَبَتْ جُنُوْبُهَا فَكُلُوْا مِنْهَا وَاَطْعِمُوا الْقَانِعَ وَالْمُعْتَرَّۗ كَذٰلِكَ سَخَّرْنٰهَا لَكُمْ لَعَلَّكُمْ تَشْكُرُوْنَ
“Dan unta-unta itu Kami jadikan untukmu bagian dari syiar agama Allah, kamu banyak memperoleh kebaikan padanya. Maka sebutlah nama Allah (ketika kamu akan menyembelihnya) dalam keadaan berdiri (dan kaki-kaki telah terikat). Kemudian apabila telah rebah (mati), maka makanlah sebagiannya dan berilah makan orang yang merasa cukup dengan apa yang ada padanya (tidak meminta-minta) dan orang yang meminta. Demikianlah Kami tundukkan (unta-unta itu) untukmu agar kamu bersyukur.” (al-Hajj ayat 36)
Menyembelih hewan kurban adalah simbol atas upaya untuk memotong semua suara yang menyelesihi suara kebenaran, semua jalan yang menyelisihi jalan Allah Ta’ala. Di dalamnya juga terdapat upaya untuk meninggikan perintah-perintah Allah serta mengabadikan penyebutan ayahanda kita, Ibrahim alaihissalam yang telah mencapai puncak pengorbanan hingga ia mengorbankan putra dan buah hati satu-satunya, Ismail alaihissalam, sebagai bentuk pemenuhan atas perintah Tuhannya serta ketaatan kepada kehendak Sang Khaliq-nya Subhanahu wa Ta’ala, dan menyelisihi fitrah, perasaan, rasa kebapakan, hawa nafsu dan bisikan syetan, yang boleh jadi semuanya mengajaknya untuk menyelisihi perintah Tuhannya.
3. Mencukur rambut.
Dari Abu Hurairah radhiyallahu anhu, ia berkata: Rasulullah shallallahu alaihi wa sallam bersabda:
“Ya Allah, ampunilah orang-orang yang mencukur habis rambutnya.” Para sahabat bertanya: “Wahai Rasulullah, bagaimana dengan yang mencukur pendek?” Nabi pun berkata: “Ya Allah, ampunilah orang-orang yang mencukur habis rambutnya.” Para sahabat bertanya: “Wahai Rasulullah, bagaimana dengan yang mencukur pendek?” Nabi pun berkata: “Ya Allah, ampunilah orang-orang yang mencukur habis rambutnya.” Para sahabat bertanya: “Wahai Rasulullah, bagaimana dengan yang mencukur pendek?” Nabi pun berkata: “dan juga bagi orang-orang yang mencukur pendek rambutnya.” (HR Bukhari dan Muslim)