IHRAM.CO.ID, MAKKAH -- Jamaah haji Indonesia saat ini berada di Mina.
Mina merupakan lokasi jamaah haji melakukan dua wajib haji, yaitu mabit (bermalam) dan melempar jumrah.
Di Mina, 229 ribu jamaah Indonesia ditempatkan dalam 70 maktab atau gugusan tenda-tenda. Kegiatan jamaah haji di Mina ialah titik paling kritis dalam prosesi ibadah haji.
Jamaah harus berjalan kaki dari tenda ke tempat melempar jumrah. Jaraknya bervariasi tergantung lokasi maktab, paling dekat sekitar 3 Km atau 6 Km pulang pergi. Jamaah haji Indonesia yang menempati maktab terjauh harus menempuh jarak hingga 7 Km sekali jalan alias 14 Km dengan perjalanan pulang.
Oleh karena itu, jamaah sangat rawan mengalami kelelahan. Jamaah juga mudah tersasar.
Tips dari Republika agar jamaah haji tidak tersasar
1. Catat nomor maktab dan asal kloter
2. Ikuti jadwal yang ditetapkan PPIH.
3. Ikuti rute utama agar tidak tercecer rombongan.
4. Rute utama melalui terowongan yang dilengkapi travelator untuk membantu menghemat energi ketika berjalan kaki menuju lokasi melempar jumrah.
Pergerakan petugas dan jamaah haji selama periode puncak haji
1. 6-7 Dzulhijjah (24-25 Juni) - petugas haji ke Arafah.
2. 8 Dzulhijjah (26 Juni) - pergerakan jamaah haji dari hotel di Makkah ke Arafah
mulai pukul 07.00 - 22.00 waktu Arab Saudi (WAS).
3. 9 Dzulhijjah (27 Juni) - jamaah haji wukuf di Arafah dari lepas zuhur sampai ashar
4. 9 Dzulhijjah (27 Juni) - sekitar pukul 18.30 WAS jamaah haji mulai diberangkatkan dari Arafah ke Muzdalifah untuk mengumpulkan batu lempar jumrah. Proses ini diperkirakan berlangsung sampai tengah malam
5. 10-13 Dzulhijjah (28 Juni-1 Juli) jamaah haji melakukan mabit dan lempar jumrah di Mina.