Rabu 28 Jun 2023 17:07 WIB

Jamaah Haji Diminta Ikuti Jadwal Lempar Jumrah

Melempar jumrah merupakan salah satu wajib haji.

Rep: Agung Sasongko/ Red: Muhammad Hafil
Jamaah haji melemparkan batu dalam ritual rajam simbolis setan (jumrah), selama ziarah haji, di Mina dekat kota Mekah, Arab Saudi.
Foto: AP Photo/Amr Nabil
Jamaah haji melemparkan batu dalam ritual rajam simbolis setan (jumrah), selama ziarah haji, di Mina dekat kota Mekah, Arab Saudi.

IHRAM.CO.ID, MAKKAH -- Rombongan jamaah haji sejak semalam hingga saat ini terus bergerak menuju jamarat guna melaksanakan lontar jumrah Aqobah. Akses jalan menuju lokasi melontar jumrah selalu padat.

Kepala Daerah Kerja Madinah, Zaenal Muttaqin mengimbau agar jamaah mematuhi jadwal sesuai yang ditetapkan PPIH. Ketepatan jadwal ini merupakan bagian dari upaya menjaga keselamatan jamaah selama proses melontar jumrah.

Baca Juga

"Jamaah waspada, usahakan jangan terpisah dari rombongan," kata dia, Selasa (28/6/2023).

Zaenal mengatakan, cuaca panas Mina dengan suhu udara mencapai 44 derajat celcius perlu diwaspadai. Jamaah diimbau tetap mengenakan alat pelindung diri seperti kacamata, payung, alas kaki, dan botol minum. "Agar tidak haus, minum yang cukup. Usahakan jangan kena matahari langsung," kata dia.

Menurutnya, situasi saat ini jamaah ingin segera menyelesaikan aqobah agar bisa tahalul. Karenanya, jamaah tidak perlu buru-buru tetap mengacu pada jadwal yang ditetapkan. "Untuk keselamatan jamaah ikuti jadwal karena memang berbarengan dengan jamaah dari Eropa, Afrika dan Asia," kata dia.

Melempar jumrah merupakan salah satu wajib haji. Jumrah Aqabah, merupakan jumrah terbesar. Jumrah yang sedang disebut Wustha, dan terkecil Jumrah Ula. Jumrah Aqabah terletak paling dekat dengan Makkah atau paling jauh dari Mina.

Ritual ini mengingatkan akan permusuhan antara Nabi Ibrahim melawan setan yang menggoda iman beliau ketika akan melaksanakan perintah Allah, mengorbankan putranya Ismail.

Pada 10 Dzulhijjah, jamaah hanya melempar Jumrah Aqabah, maka jumrah inilah yang paling dikerumuni orang. Untuk ini jamaah diminta berhati-hati. Pada 11 sampai 13 Dzulhijjah (atau hanya sampai 12 jika kita memilih nafar awal) ketiga jumrah kita lempar semua. 

Dlimulai dari yang terkecil, sedang, dan terakhir jumrah yang terbesar. Setiap jumrah dilempar dengan tujuh buah batu sebesar biji kedelai, satu per satu, dan bukannya tujuh buah batu sekaligus.

 

 

 

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Advertisement
Advertisement
Advertisement