IHRAM.CO.ID, RIYADH -- Tim medis Arab Saudi telah menangani lebih dari 6.500 kasus panas dan sengatan matahari di antara jamaah haji selama musim haji saat ini. Musim haji 2023 digelar bertepatan dengan kondisi suhu yang membakar.
"Kementerian Kesehatan menangani semua kasus yang mengalami kelelahan akibat panas. Semua sumber daya telah dimanfaatkan untuk melayani para Tamu Allah di tempat-tempat suci," kata Juru Bicara Kementerian Kesehatan Saudi Mohammed Al-Abdulaali, dilansir Gulf News, Sabtu (1/7/2023).
Suhu mencapai 42 derajat Celsius di lembah Mina dekat kota suci Makkah pada Kamis pagi (29/6/2023) lalu. Kementerian Kesehatan Saudi menyarankan jamaah untuk melakukan beberapa hal.
Pertama, menghindari paparan sinar matahari langsung. Kedua, memilih waktu yang tepat untuk melakukan ritual rajam setan yang dimulai Rabu. Ketiga, minum cukup air dan cairan lain, dan keempat ialah menggunakan payung untuk melindungi diri dari sinar matahari.
Kemenkes Saudi juga menyampaikan, sebanyak 111.761 jamaah telah menerima layanan medis di fasilitas kesehatan di kota suci Makkah dan Madinah selama 39 hari terakhir. Sebanyak 172 fasilitas kesehatan di tempat-tempat suci Arab Saudi telah disiapkan untuk melayani jamaah haji tahun ini.
Kementerian mengatakan 32 rumah sakit yang didukung oleh 140 puskesmas dialokasikan untuk memberikan layanan bagi jamaah haji. Kementerian tersebut akan terus menawarkan layanan rumah sakit virtual untuk tahun kedua berturut-turut setelah keberhasilannya pada musim haji tahun lalu.
Lebih banyak klinik virtual diperkenalkan ke tempat-tempat suci tahun ini, tambah kementerian itu. Klinik tersebut menempatkan total tenaga kesehatan profesional yang dikerahkan untuk melayani jamaah lebih dari 32 ribu.
Sekitar 1,8 juta Muslim melakukan haji tahun ini setelah Arab Saudi mencabut pembatasan terkait pandemi, menurut angka resmi. Namun, otoritas keamanan Saudi mengumumkan telah memulangkan sebanyak lebih dari 150 ribu penduduk selama musim haji 2023.