Jumat 21 Jul 2023 15:06 WIB

Banyak Jamaah Haji Wafat, IPHI: Harus Ada Perbaikan Signifikan

702 jamaah haji Indonesia meninggal di Tanah Suci.

Rep: Andrian Saputra/ Red: Ani Nursalikah
Ketua Umum Ikatan Persaudaraan Haji Indonesia (IPHI) Ismed Hasan Putro memberikan sambutan pada acara Pelantikan Pengurus Wilayah DKI Jakarta IPHI di Balai Agung, Jakarta, Jumat (9/9/2022). Mohamad Taufik dilantik sebagai Ketua IPHI DKI Jakarta bersama pengurus IPHI DKI Jakarta lainya masa bakti tahun 2022-2026. Republika/Prayogi
Foto:

Dengan adanya rekam jejak kesehatan jamaah haji yang jelas akan memudahkan pada petugas haji untuk mengantisipasi berbagai tantangan sesuai kondisi kesehatan tiap jamaah. Ismed mengatakan pemerintah kedepannya harus betul-betul mempersiapkan dengan sebaik mungkin menyangkut istitha'ah keuangan jamaah haji, istitha'ah kemampuan jamaah haji, dan istitha'ah kesehatan jamaah haji.

Sebab, Ismed menilai selama ini pemerintah lebih fokus terhadap persoalan pembekalan keberangkatan jamaah haji, pelayanan, penerbangan dan penginapan jamaah haji. Namun, menurut Ismed pemerintah kurang memperhatikan terhadap istitha'ah kesehatan jamaah haji.

Oleh karena Itu, Ismed mengatakan, Kementerian Agama harus lebih intens berkoordinasi dengan Kementerian Kesehatan dalam memberikan pelayanan terbaik bagi jamaah haji tahun depan. Kerja sama antara Kemenag dengan Kemenkes, menurutnya, perlu lebih komprehensif dalam memastikan kesehatan dan keselamatan jamaah haji dari proses pemberangkatan sampai kepulangan.

Sebab menurut Ismed sejauh ini banyak jamaah Indonesia setibanya di Tanah Suci justru harus mendapatkan perawatan di ruang sakit karen kondisi kesehatan yang menurun. Lebih dari itu, Ismed pun mendorong agar pemerintah Indonesia memberikan data  jamaah haji yang memiliki masalah kesehatan sehingga jauh-jauh hari Pemerintah Saudi dapat melakukan antisipasi penanganan.

Di lain sisi, menurut Ismed, kedepannya pemerintah juga harus menyiapkan petugas haji yang memiliki kompetensi, profesional untuk menangani jamaah haji yang memiliki masalah kesehatan. Idealnya sepuluh orang jamaah haji ditangani oleh satu tenaga medis dengan dua asisten dan beberapa relawan.

Selain itu, pemerintah bersama KBIH perlu membangun kesadaran kolektif pada jamah haji berusia muda agar mempedulikan jamaah lansia. "Sudah saatnya pemerintah dalam hal ini melalui KBIH membekali jamaah haji yang muda untuk menjadi petugas cadangan, relawan. Itu diberikan pengetahuan dan kerelaan untuk menjadi relawan jika ada jamaah yang bermasalah. Ini penting untuk membangun kesadaran bersama, kesadaran kolektif persaudaraan sesama jamaah haji pada saat mereka melaksanakan ibadah haji di Tanah Suci," katanya.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Advertisement
Advertisement
Advertisement