Rabu 09 Aug 2023 15:26 WIB

Makanan Muslim di Pesawat, Sudahkah Bersertifikat Halal?

Beberapa maskapai menjelaskan mengenai kriteria makanan halal di situsnya.

Rep: Rossi Handayani/ Red: Ani Nursalikah
Menu makanan di pesawat/ilustrasi
Foto:

Menariknya, meskipun Malaysia Airlines menyatakan di situs webnya bahwa mereka hanya menyajikan makanan halal di dalam pesawat dan makanan mereka disiapkan menurut ritus dan resep Muslim, itu lebih spesifik untuk halal. "Makanan halal kami sesuai dengan hukum agama Yahudi, disiapkan dan dikemas oleh produsen bersertifikat Kosher," ujarnya.

Mempertimbangkan semua maskapai penerbangan yang berbeda ini, namun bagaimana konsumen dapat mengetahui jika definisi halal satu perusahaan cukup memenuhi syarat untuk disertifikasi secara resmi dan diakui industri sebagai halal? Tampaknya logis bahwa standar harus diterapkan.

Maskapai tertarik menawarkan makanan khusus untuk menciptakan persepsi nilai yang lebih tinggi kepada pelanggan mereka di tahun 1970-an ketika British Airways memprakarsai makanan vegetarian untuk penumpang kelas satu. Seiring berkembangnya spesialisasi menu diet, yaitu, bebas gluten, tanpa garam, dan lain-lain, jumlah menu dan partisipasi dalam preferensi pelanggan ini telah bertambah.

Dalam wawancara telepon, Wakil Presiden Urusan Pemerintah dan Industri untuk Kargo di IATA Michael White mengatakan kepada Salaam Gateway bahwa pada suatu waktu ada lebih dari 20 menu khusus yang ditawarkan oleh United Airlines yang berbasis di Chicago, tetapi saat ini hanya tersedia 10.

IATA menciptakan standar untuk 265 maskapai penerbangan yang bertanggung jawab atas 83 persen lalu lintas udara. Ini menerbitkan banyak direktori kode dan menawarkan pelatihan dan laporan ke industri.

Adapun travel merupakan sektor pertumbuhan dan IATA mengonfirmasi kenaikan permintaan perjalanan udara sebesar 6,3 persen pada 2016 dibandingkan 2015. IATA menyampaikan peningkatan tersebut melampaui tingkat pertumbuhan tahunan rata-rata sepuluh tahun sebesar 5,5 persen.

Spesialis perjalanan Halal dan Muslim Crescent Rating memperkirakan 121 juta Muslim melakukan perjalanan internasional pada 2016. Kemudian memproyeksikan jumlahnya mencapai 157 juta pada 2020.

Trisha Ramdihal dari penyedia katering dan perhotelan dengan layanan lengkap di 11 negara dan di tiga benua DO & CO, melaporkan kepada delegasi pada Konferensi IFANCA April 2017 di Chicago bahwa ada lebih dari 38 persen pertumbuhan permintaan makanan halal antara tahun 2013/14 dan periode pelaporan 2016/17. Dia juga merinci bahwa IATA mengindikasikan jumlah penumpang internasional di seluruh dunia diperkirakan melewati tujuh miliar pada 2030.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Advertisement
Advertisement
Advertisement