Hegra adalah kota yang dinamis di jantung Jalur Dupa yang bersejarah, salah satu jalur perdagangan kuno yang legendaris. Meskipun Petra menyambut lebih dari satu juta pengunjung per tahun sebelum pandemi, Hegra masih merupakan permata yang belum ditemukan. Situs ini hanya dapat diakses oleh sebagian besar pengunjung internasional sejak tahun 2019, ketika Arab Saudi pertama kali mulai mengeluarkan visa turis.
Seiring dengan transformasi Kerajaan Arab Saudi menjadi tujuan wisata kelas dunia, akses masuk ke Kerajaan Arab Saudi menjadi jauh lebih mudah dan mendapatkan visa kini cepat dan mudah. Visa tersedia pada saat kedatangan bagi warga negara Uni Eropa dan 33 negara lainnya.
Meskipun situs Arkeologi Hegra belum mendapat pengakuan luas seperti Petra, hal tersebut juga berubah berkat al-Ula, kota oasis terdekat yang telah berkembang menjadi pusat seni, budaya, dan pariwisata. Penerbangan reguler dari Jeddah, Riyadh, dan Dubai ke Bandara Internasional al-Ula.
Al-Ula menampilkan kekayaan peradaban yang menjadikan daerah tersebut sebagai rumah selama berabad-abad. Dari kerajaan Dadan dan Lihyan, hingga pusat perdagangan Nabataean dan hingga era Islam, al-Ula telah lama menjadi titik peristirahatan bagi para pelancong yang kelelahan di gurun pasir, mereka datang untuk beristirahat dan memulihkan diri di tengah oasis subur dan masyarakatnya yang ramah.
Selain Situs Arkeologi Hegra yang hanya berjarak 75 menit berkendara, al-Ula kaya akan warisan budaya dengan pemandangan seperti Kota Tua Al-Ula, Heritage Oasis Trail yang berkelok-kelok, The Tombs of Dadan, dan prasasti batu di Jabal Ikmah. Pecandu adrenalin akan dimanjakan dengan pilihan tur yang ditawarkan seperti abseiling, ziplining, dan desert buggy.
Baik berkunjung untuk berlibur atau berbisnis, sejarah Arab Saudi dan bentang alamnya yang menakjubkan memberikan gambaran tentang upaya luar biasa Kerajaan untuk bertransformasi menjadi destinasi kelas dunia untuk perjalanan, konferensi, acara, dan bisnis.