Ahmed mengatakan, CBI memperkirakan dinar akan kehilangan nilai seiring diberlakukannya kebijakan baru tersebut. Namun ia mengatakan, hal ini merupakan efek samping yang dapat diterima dari formalisasi sistem keuangan dan CBI menyediakan dolar dengan harga resmi untuk semua tujuan yang sah.
“Biaya yang kita tanggung saat ini tidak ada apa-apanya dibandingkan dengan tujuan ini,” kata Ahmed, seraya menggambarkan kurs pasar paralel sebagai kurs yang sebagian besar digunakan untuk transaksi tidak sah.
“Kami tidak punya masalah dengan nilai tukar (paralel) yang mencapai 1.700. Jika mereka memberi tahu saya nilai tukarnya 1.700. Selama semua operasi pembiayaan yang transparan dan legal terjadi melalui kami (dengan tarif resmi), sisanya tidak menjadi masalah," ujar Ahmed.
Pernyataan bank sentral yang mengutip Ahmed mengatakan, bank sentral mengambil langkah-langkah yang akan mengurangi nilai tukar pasar paralel dan tidak ada indikasi bahwa nilai tukar pasar akan mencapai 1.700. Beberapa tanda frustrasi terhadap kekurangan dolar sudah mulai terlihat.
Pada Kamis, video yang beredar di media sosial menunjukkan seorang deposan di sebuah bank di Baghdad mengancam akan membakarnya jika dia tidak menerima simpanannya dalam bentuk dolar tunai. Adegan ini mengingatkan pada langkah-langkah yang diambil para deposan di tengah krisis perbankan Lebanon.
"Saya bersumpah akan membakarnya. Saya bersumpah akan masuk ke brankas dan mengambil uang saya" kata pria itu.