Selasa 21 Nov 2023 19:47 WIB

Ongkos Haji Diusulkan Naik, Apa Saja Komponen yang Berpengaruh pada Kenaikannya?  

Kenaikan Bipih 2024 yang diajukan pemerintah masih sebatas usulan

Rep: Fuji E Permana / Red: Nashih Nashrullah
Jamaah Haji Indonesia tengah berdoa sebelum keberangkatan menuju Tanah Suci. (ilustrasi). Kenaikan Bipih 2024 yang diajukan pemerintah masih sebatas usulan
Foto:

Hilman mengatakan, kalau dicek nilai tukar kurs Dolar terhadap Rupiah per hari ini sudah di angka Rp 15.700-an. Dalam usulan BPIH, Kemenag gunakan asumsi Rp 16.000 karena kurs memang sifatnya sangat fluktuatif. Ini yang dalam skema panitia kerja (panja) akan dibahas bersama dengan ahli keuangan untuk menentukan kurs yang paling tepat pada asumsi berapa.

Ia menjelaskan, selisih kurs ini berdampak pada kenaikan biaya layanan yang bisa diklasifikasikan dalam tiga jenis. Pertama, layanan yang harganya tetap atau sama dengan 2023. Kenaikan dalam usulan BPIH 2024 terjadi karena adanya selisih kurs. 

“Misalnya, transportasi bus sholawat. Kami mengusulkan biaya penyediaan transportasi bus salawat tahun ini sama dengan 2023, sebesar 146 Riyal. Tapi asumsi nilai kursnya berbeda, sehingga ada kenaikan dalam usulan," ujar Hilman.

Ia mengatakan, kedua, layanan yang harganya memang naik dibanding tahun lalu. Kenaikan usulan terjadi karena kenaikan harga dan selisih kurs. Misal, akomodasi di Madinah dan Makkah. 

"Pada 2023, sewa hotel di Madinah rata-rata 1.373 Riyal Arab Saudi, tahun ini kita usulkan 1.454 Riyal Arab Saudi. Demikian juga di Makkah, ada kenaikan usulan dari tahun sebelumnya," jelas Hilman.

Baca juga: Sungai Eufrat Mengering Tanda Kiamat, Bagaimana dengan Gunung Emasnya?

Hilman mengatakan, yang ketiga, layanan yang harganya naik dan volumenya bertambah. Kenaikan usulan terjadi karena selisih harga, selisih volume, dan juga selisih kurs. Contohnya konsumsi di Makkah, tahun lalu disepakati dengan Komisi VIII DPR hanya 44 kali makan, meski pada akhirnya bisa disesuaikan menjadi 66 kali makan. 

“Tahun ini kami usulkan layanan konsumsi di Makkah menjadi 84 kali makan, dengan rincian tiga kali makan selama 28 hari. Sehingga ada selisih volume. Harga konsumsi per satu kali makan pada tahun lalu dibanding tahun ini juga naik. Kenaikan bertambah seiring adanya perbedaan kurs," kata Hilman.

Hilman menegaskan bahwa usulan BPIH 2024 masih akan dibahas bersama panja yang beranggotakan pihak pemerintah dan DPR. Panja akan melakukan serangkaian rapat, termasuk rapat membahas asumsi kurs yang paling ideal. Panja juga akan melakukan pengecekan harga layanan, baik di dalam negeri maupun di Arab Saudi.    

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Advertisement
Advertisement
Advertisement