Jumat 29 Mar 2024 16:58 WIB

Tradisi Walimatu Safar Sering Buat Calon Jamaah Haji Kelelahan di Tanah Suci

Jamaah calon haji diminta tak menerima tamu sepekan sebelum keberangkatan.

Red: Karta Raharja Ucu
Jamaah calon haji Indonesia.
Foto:

Atur Ritme Ibadah

Saat sudah sampai di Arab Saudi, Liliek juga meminta pembimbing ibadah haji atau KBIH mengatur ritme kegiatan sebelum Armuzna (Arafah, Muzdalifah, Mina) agar saat puncak haji jamaah tidak kelelahan.

"Jadi pada saat Arafah, jamaah berada di puncak kebugaran. Jangan sampai di Arafah sudah kelelahan, belum di Mina, mereka di sana kan harus berada di tenda-tenda," katanya.

Ketika di Tanah Suci, jamaah calon jamaah menghindari aktivitas di siang hari. Ia mengimbau cukup shoat di masjid dekat hotel saja, tidak perlu selalu ke Masjidil Haram. "Kan di hotel juga masih di tanah haram, pahalanya sama," katanya.

Jika calhaj ingin keluar siang hari, dianjurkan memakai pelindung seperti topi, payung, kacamata hitam, dan memakai sunscreen. "Jangan lupa juga mengenakan sandal di (pelataran) Nabawi dan juga Masjidil Haram," ucap Liliek.

Selain itu yang perlu dijaga adalah ritme minum jamaah. Liliek meminta jamaah tidak lupa minum. "Minum sedikit-sedikit agar tidak beser, targetnya 1 jam 200 ml," ujar Liliek.

Catatan tersebut perlu diperhatikan jamaah haji 2024. Pasalnya, kasus kematian terbanyak saat puncak ibadah haji karena kelelahan usai Armuzna, seperti pada 2023 angka kematian mencapai 774 jamaah yang meninggal di Arab Saudi. "Belum termasuk yang meninggal di Indonesia," katanya.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Advertisement
Advertisement
Advertisement