Untuk melindungi diri dari panas, jamaah perlu menyemprot wajah dengan air sesering mungkin. Sejumlah barang yang perlu dipersiapkan, antara lain payung, topi berdaun lebar yang berwarna cerah agar memantulkan cahaya serta kurma.
Menurutnya, kurma sangat penting untuk menjaga fisik agar tidak kekurangan kadar gula atau hipoglikemi. "Lalu kita juga penting memakai masker. Masker medis itu untuk menjaga kelembapan di saluran nafas dan juga saluran mulut kita," katanya.
Dia juga mengatakan penting untuk menyiapkan kantong plastik untuk menyimpan alas kaki karena di sana orang sering kehilangan alas kaki, dan akhirnya orang berjalan tanpa alas kaki. Dampaknya, kata dia, terjadi serangan panas secara langsung.
"Saat kelelahan yang paling penting adalah ya kita jangan memaksakan diri. Beribadahlah kita tahu kondisi diri kita. Yang paling tahu kondisi diri kita adalah kita sendiri," ujar Ngabila.
Menurutnya, pola pikir yang harus diterapkan adalah berangkat sehat sama-sama, pulang sehat sama-sama. Dia menilai paradigma dimana meninggal di Arab Saudi, Madinah, atau Makkah adalah sesuatu yang keren perlu dihilangkan.
"Masih banyak keluarga tercinta kita yang benar-benar menanti kita," katanya.