IHRAM.CO.ID, JAKARTA -- Wakil Presiden (Wapres) Ma'ruf Amin meminta Kementerian Agama (Kemenag) mengamati dan mengantisipasi cuaca panas di Arab Saudi pada musim haji 1445 Hijriyah/2024 Masehi.
"Karena musim haji ini diperkirakan cukup udaranya panas, jadi sangat panas dan banyak kita itu yang lansia. Saya kira Kementerian Agama harus sudah mempersiapkan diri untuk melindungi mereka," kata Wapres saat memberikan keterangan pers seusai menghadiri acara Halal Bihalal Majelis Ulama Indonesia (MUI) di Jakarta, Selasa (7/5/2024).
Ma'ruf pun mencontohkan gelombang panas yang melanda Thailand dan menimbulkan korban jiwa. Diperkirakan, cuaca di Arab Saudi lebih panas dibandingkan di Thailand.
"Jangan mereka itu tersengat oleh panas untuk mengurangi korban-korban yang terjadi karena di beberapa negara itu banyak, di Thailand saja saya baca itu sudah 38 orang meninggal karena panasnya, apalagi nanti di Arab Saudi. Apalagi jamaah itu banyak dan banyak lansia," katanya.
Karena itu, ia meminta Kemenag untuk mengantisipasi segala kemungkinan yang terjadi di Arab Saudi, termasuk cuaca panas tersebut.
"Ini penting saya kira Kementerian Agama untuk mempersiapkan lebih awal dan melakukan antisipasi terhadap kemungkinan yang terjadi di sana," kata Ma'ruf.
Menteri Agama (Menag) Yaqut Cholil Qoumas kembali bertolak ke Arab Saudi guna mengecek persiapan akhir layanan haji di tanah suci menjelang keberangkatan jamaah calon haji yang dimulai pada 12 Mei 2024.
"Saya berangkat ke Saudi untuk melihat persiapan akhir layanan bagi jamaah haji Indonesia. Pengecekan akan saya lakukan baik di Mekah, Madinah, termasuk persiapan layanan di Arafah, Muzdalifah, dan Mina," kata Menag dalam keterangannya di Jakarta, Selasa.
Menag terbang pada 7 Mei 2024 dini hari. Ia dijadwalkan berada di Saudi selama empat hari dan kembali ke Indonesia pada 11 Mei 2024.
Menurut Yaqut, pihaknya akan melakukan pertemuan dengan pihak masyariq untuk pemutakhiran sejumlah persiapan layanan yang penyediaannya menjadi tanggung jawab mereka. Yaqut juga akan memastikan sejumlah langkah mitigasi agar layanan berjalan lancar dan kejadian pada tahun lalu tidak terulang kembali.