Rabu 08 May 2024 04:09 WIB

Mulianya Ibadah Haji Hingga Disebut Sebagai Puncak dari Segala Ibadah

Ibadah haji diwajibkan kepada kaum Muslim yang mampu menjalankannya.

Rep: Fuji E Permana/ Red: Ani Nursalikah
Umat islam berjalan meninggalkan Masjidil Haram usai melaksanakan shalat zuhur di Makkah, Arab Saudi, Senin (19/6/2023).
Foto:

مَنْ مَاتَ وَلَمْ يَحُجُ فَلْيَمُتْ إِنْ شَاءَ يَهُودِيًا وَإِنْ شَاءَ نَصْرَانِيًّا.

"Jika seseorang meninggal dunia dalam kondisi mampu dan belum menunaikan ibadah haji, maka pilihan baginya adalah meninggal dunia sebagai seorang Yahudi atau Nasrani." (Diriwayatkan Imam Ibnu Adi dari Hadits Abu Hurairah Radhiyallahu anhu)

Demikianlah, betapa agung dan mulianya ibadah haji, hingga belum sempurna keyakinan Islam seseorang yang mampu tanpa melalui rangkaian ibadah haji. Nabi Muhammad SAW sendiri menyamakan orang yang tidak melaksanakan ibadah haji, padahal ia mampu, sebagai seorang Yahudi atau Nasrani atau seorang yang telah tersesat dari ajaran Islam.

Allah Subhanahu wa Ta'ala berfirman:

وَاَذِّنْ فِى النَّاسِ بِالْحَجِّ يَأْتُوْكَ رِجَالًا وَّعَلٰى كُلِّ ضَامِرٍ يَّأْتِيْنَ مِنْ كُلِّ فَجٍّ عَمِيْقٍ ۙ

Wahai Ibrahim, serulah manusia untuk (mengerjakan) haji, niscaya mereka akan datang kepadamu dengan berjalan kaki dan mengendarai unta kurus yang datang dari segenap penjuru yang jauh. (QS Al-Ḥajj Ayat 27)

Sahabat Nabi Muhammad SAW, Qatadah Radhiyallahu anhu pernah menjelaskan mengenai sebab turunnya ayat tersebut. Ia berkata, "Pada saat Allah SWT memerintahkan kepada Nabi-Nya Ibrahim Alaihissalam dan juga kepada Nabi kita Muhammad SAW serta untuk hamba-hamba pilihan-Nya agar menyerukan perintah ibadah haji kepada umat masing- masing, maka Nabi Ibrahim berseru, 'Wahai manusia, sesungguhnya Allah 'Azza wa Jalla telah membangunkan sebuah rumah (Kabah), oleh karena itu berhajilah kalian kepada-Nya'."

Allah Subhanahu wa Ta'ala berfirman:

لِّيَشْهَدُوْا مَنَافِعَ لَهُمْ وَيَذْكُرُوا اسْمَ اللّٰهِ فِيْٓ اَيَّامٍ مَّعْلُوْمٰتٍ عَلٰى مَا رَزَقَهُمْ مِّنْۢ بَهِيْمَةِ الْاَنْعَامِۚ فَكُلُوْا مِنْهَا وَاَطْعِمُوا الْبَاۤىِٕسَ الْفَقِيْرَ ۖ

(Mereka berdatangan) supaya menyaksikan berbagai manfaat untuk mereka dan menyebut nama Allah pada beberapa hari yang telah ditentukan atas rezeki yang telah dianugerahkan-Nya kepada mereka berupa binatang ternak. Makanlah sebagian darinya dan (sebagian lainnya) berilah makan orang yang sengsara lagi fakir. (QS Al-Hajj Ayat 28)

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Advertisement
Advertisement
Advertisement