Kepala Sektor 3 Daerah Kerja (Daker) Madinah, Wahid Arbani mengungkapkan kendala dalam menangani jamaah haji Indonesia yang tiba di Tanah Suci. Contohnya masih ada jamaah lansia yang ingin terus menerus sholat di Masjid Nabawi.
Ia pun mengimbau kepada para jamaah, khususnya jamaah haji lansia menjaga kesehatan. Sebab suhu di Kota Madinah berbeda dengan di Indonesia. "Suhu kurang lebih 38 derajat celcius dan rasanya kering. Karena itu kami mohon bapak dan ibu senantiasa menjaga kesehatan," kata Wahid saat ditemui usai menerima kedatangan jamaah, Selasa (15/5/2024).
Selain itu Wahid meminta kepada para jamaah tidak melakukan aktivitas berlebihan di luar hotel. Wahid juga mengimbau untuk menjaga kondisi tubuh dengan cara minum yang cukup. "Sehingga tidak dehidrasi," kata dia.
Selama kedatangan jamaah haji, Wahid menyebut ada banyak perkembangan dan dinamika di lapangan. Namun, kata dia, Petugas Haji akan menangani dan melayanni tamu Allah dengan baik. "Insha Allah kita akan diberi banyak kemudahan. Kami mohon doa kepada seluruh masyarakat di Tanah Air kami bisa memberikan pelayanan terbaik kepada para tamu-tamu Allah," tutup Wahid.
Karmijono mengatakan, jamaah haji harus mempertimbangkan kondisi di Arab Saudi yang berbeda dengan kondisi di Indonesia. Karena itu jamaah perlu memperbanyak minum agar terhindar dari dehidrasi.
Dia mencontohkan jamaah haji sering merasa jarang buang air kecil. Kondisi itu bisa jadi karena dehidrasi.
"Itu tanda-tanda dehidrasi. Seharusnya, jamaah haji buang air kecil minimal setiap jam. Hal ini sebagai tanda tubuh terhidrasi dengan baik," kata Karmijono.
Untuk itu Karmijono mengimbau jamaah haji banyak mengonsumsi air putih, meski tidak merasa haus. Karmijono menganjurkan jamaah minum air zamzam yang tidak dingin agar bisa langsung diterima dengan baik suhu tubuh.
"Tidak perlu khawatir jika sering kencing. "Mending sering ke toilet daripada sering ke rumah sakit," kata dia.