Taman Margasatwa (TM) Ragunan menyesuaikan jam operasionalnya selama periode libur Natal 2025 dan Tahun Baru 2026. Pengunjung kini dapat menikmati kawasan hijau ini lebih lama, dengan jam buka yang dimajukan dan jam penutupan loket yang diperpanjang.
Penyesuaian Jam Operasional
Kepala Humas TM Ragunan, Wahyudi Bambang, menjelaskan bahwa jam buka telah dimajukan satu jam dari biasanya. “Normalnya jam 07.00, (sekarang) kita buka jam 06.00,” ujar Bambang di Ragunan, Jakarta Selatan, pada Kamis (25/12/2025).
Selain dibuka lebih pagi, waktu penutupan loket juga mengalami perpanjangan. Jika pada hari biasa loket ditutup pukul 16.00 WIB, selama libur Natal dan Tahun Baru loket akan melayani hingga pukul 16.30 WIB. “Terus tutupnya juga mundur setengah jam. Jadi ada penambahan jam operasional. Jam (tutup) 16.30. Normalnya jam 16.00 ya, ada penambahan setengah jam,” sambungnya.
Peningkatan Jumlah Pengunjung
Penyesuaian jam operasional ini dilakukan sebagai respons terhadap peningkatan jumlah pengunjung yang signifikan. Berdasarkan data per pukul 11.11 WIB pada hari yang sama, tercatat sebanyak 28.876 orang telah mengunjungi Ragunan, dan angka ini diperkirakan akan terus bertambah hingga sore hari.
Pengamanan Diperketat
Bambang juga menegaskan bahwa pengamanan selama libur Natal dan Tahun Baru telah diperketat. Personel gabungan dari berbagai instansi dikerahkan untuk memastikan keamanan dan kenyamanan pengunjung.
“Untuk internal kami ada sekitar 70 personel security. Terus untuk kita diperbantukan juga dari beberapa aparat terkait ya, kemarin kita sudah koordinasi, ada TNI 40 personel, kemudian Polri, yang paling banyak Polri, 60-an personel, kemudian untuk Satpol PP ada 15, Dishub 15 personel,” jelasnya.
Selain itu, TM Ragunan berkoordinasi dengan Dinas Pemadam Kebakaran (Damkar) DKI Jakarta yang mengerahkan 6 personel siaga. Kesiapan medis juga ditingkatkan dengan penambahan satu unit ambulans dari Dinas Kesehatan (Dinkes) DKI Jakarta, melengkapi satu unit ambulans TM Ragunan. Terdapat lima posko kesehatan, yang terdiri dari satu posko PMI dan empat titik posko kesehatan lainnya.
