IHRAM.CO.ID, CIANJUR -- Kantor Kementerian Agama (Kemenag) Kabupaten Cianjur, Jawa Barat, mencatat seratusan calon haji asal Cianjur, memundurkan keberangkatan ke Tanah Suci karena menjadi korban gempa dan masih tinggal di dalam tenda dan hunian darurat.
Kepala Seksi Haji Kemenag Cianjur Rian Fauzi mengatakan kuota haji tahun 2023 Cianjur sebanyak 1.355 orang yang terbagi dalam empat kloter. Sebanyak 144 orang di antaranya batal berangkat karena belum melunasi ongkos naik haji karena menjadi korban gempa.
"Mereka yang mundur dari keberangkatan sudah diganti dengan calon haji yang masuk daftar tunggu 2023. Sebagian besar warga korban gempa yang memilih menuntaskan pembangunan rumah terlebih dahulu," katanya, Senin (22/5/2023).
Rian menjelaskan, sekitar 50 persen yang menunda keberangkatan karena menjadi korban gempa. Sedangkan sisanya meninggal dunia dan sakit serta menunggu keberangkatan bersama dengan anggota keluarga yang lain di tahun depan.
Mereka yang menunda keberangkatan akan masuk dalam daftar calon haji 2024. Sebagian besar calon jamaah yang mengundurkan diri masih tinggal di dalam tenda dan hunian darurat.
"Petugas dari Kemenag sudah mendatangi calon haji yang mengundur keberangkatan, sebagian besar memilih menyelesaikan pembangunan rumah yang ambruk karena gempa, dan akan melunasi ongkos naik haji tahun depan," katanya.
Pihaknya mencatat kuota haji Cianjur tahun 2023, sebanyak 1.355 orang dibagi dalam empat kloter, tiga kloter utuh dan satu kloter gabungan dengan jadwal keberangkatan kloter pertama Selasa (23/5) sebanyak 466 orang ditambah pendamping delapan orang.
"Sedangkan untuk kloter kedua sebanyak 366 orang ditambah 8 orang petugas berangkat tanggal 5 Juni. Kloter ketiga sebanyak 432 orang ditambah 8 orang petugas diberangkatkan tanggal 16 Juni," katanya.
Sedangkan untuk kloter 4 sebanyak 195 calon haji ditambah dua orang petugas yang digabung dengan jemaah dari Kabupaten Bandung berangkat tanggal 21 Juni 2023.