Rabu 21 Jun 2023 15:47 WIB

Cara Pengelola Masjid Nabawi Lindungi Jamaah dari Cuaca Panas

Tingkat pendinginannya secara otomatis disesuaikan tergantung pada panas udara luar.

Rep: Mabruroh/ Red: Ani Nursalikah
Pendingin udara atau AC di Masjid Nabawi, Madinah, Arab Saudi. Cara Pengelola Masjid Nabawi Lindungi Jamaah dari Cuaca Panas
Foto: Saudi Gazette
Pendingin udara atau AC di Masjid Nabawi, Madinah, Arab Saudi. Cara Pengelola Masjid Nabawi Lindungi Jamaah dari Cuaca Panas

IHRAM.CO.ID, MADINAH -- Bertepatan dengan masuknya jamaah haji ke kota suci Madinah sebelum dimulainya ritus ziarah, pemerintah Saudi telah mengambil beberapa langkah untuk melindungi mereka dari panas terik.

Dilansir dari Saudi Gazette, Rabu (21/6/2023), langkah-langkah ini ditindaklanjuti oleh badan Masjid Nabawi, termasuk sistem AC, payung besar, kipas kabut, marmer putih, dan air Zamzam dingin.

Baca Juga

Sistem pendingin udara berjalan dengan efisiensi tinggi, tingkat pendinginannya secara otomatis disesuaikan tergantung pada panas luar untuk mempertahankan suhu yang seimbang.

Stasiun Pendingin Udara Pusat mencakup area seluas 70 ribu meter persegi dan terdiri dari konsentrator terbesar di dunia untuk air dingin. Ini memiliki 6 pendingin, masing-masing dengan kapasitas 3.400 ton. Pendingin air mencapai suhu serendah 5 derajat Celsius.

Badan ini menggunakan metode dan teknologi terbaru untuk mendistribusikan air yang diterima dari stasiun secara akurat, konsisten, dan otomatis untuk mengolah, mendistribusikan, dan mendinginkan udara.

Pendinginan di Masjid Nabawi dilakukan dengan mendorong udara melalui pipa yang terhubung ke pilar Masjid Nabawi. Siklus pendinginan air diselesaikan dengan mengembalikan udara melalui pipa terisolasi untuk mencapai stasiun pusat untuk menyelesaikan proses pendinginan.

Jumlah payung yang dipasang di Masjid Nabawi mencapai 250. Masing-masing payung besar memiliki ketinggian 15 meter, dan masing-masing memiliki berat 40 ton.

Payung beroperasi dengan sistem otomatis untuk melindungi para jamaah di halaman masjid dari terik matahari. Payung besar tersebut juga mampu melindungi jamaah jika terjadi hujan.

Kipas kabut di halaman Masjid Nabawi mendinginkan suasana dan mengurangi panas. Ada 436 kipas kabut air di halaman masjid.

Jaringan kabut pusat mengalami sterilisasi terus menerus untuk memastikan kualitas air dan bebas dari bakteri untuk menjaga keselamatan pengunjung.

Marmer putih, yang dikenal sebagai marmer Thassos menutupi area yang dialokasikan untuk sholat di halaman Masjid Nabawi. Marmer memantulkan panas dan cahaya, dan menyerap kelembaban melalui pori-pori kecil di malam hari.

Pada siang hari, ia mengeluarkan kelembapan yang diserap di malam hari. Inilah alasan mengapa lantai selalu dingin bahkan pada saat suhu tinggi.

Adapun Zamzam dingin, agensi mendistribusikannya untuk diminum melalui 20 ribu kontainer, 22 ribu pada waktu puncak, selain beberapa titik air (mashrabiya) di halaman.

Selain itu, botol air didistribusikan di antara pengunjung di seluruh Masjid Nabawi. Upaya ini diintensifkan selama musim panas.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Advertisement
Advertisement
Advertisement