Selasa 08 Aug 2023 07:06 WIB

Bentrokan Muslim dan Hindu, Muslim Haryana Ditangkapi dan Toko Dihancurkan

Penghancuran rumah dan toko milik Muslim dilakukan tanpa pemberitahuan.

Rep: Zahrotul Oktaviani/ Red: Ani Nursalikah
Pecahan kaca dan puing-puing berserakan di jalan saat polisi berpatroli setelah bentrokan komunal di Nuh di negara bagian Haryana, India, Selasa, 1 Agustus 2023. Bentrokan mematikan antara umat Hindu.
Foto:

Bentrokan komunal ini terjadi setelah prosesi yang diselenggarakan oleh kelompok Hindu sayap kanan, Vishwa Hindu Parishad (Dewan Hindu Dunia atau VHP) dan sayap pemudanya, Bajrang Dal, mencapai distrik Nuh di Haryana, sekitar 85 Km dari New Delhi.

Kedua organisasi tersebut, yang berafiliasi dengan BJP yang berkuasa, sering menjadi berita utama yang melakukan unjuk rasa kekerasan mereka. Mereka sering menargetkan minoritas agama di India, terutama Muslim dan Kristen.

Kelompok Hindu menyalahkan Muslim, yang membentuk hampir 77 persen dari 280.000 penduduk Nuh, karena memulai kekerasan. Dikatakan prosesi mereka dilempari batu dan kendaraan mereka dibakar hingga menyebabkan bentrokan antara kedua komunitas tersebut.

Sementara, komunitas Muslim mengatakan pemicu kekerasan itu adalah video Facebook yang dirilis oleh Monu Manesar, seorang warga Hindu terkenal. Ia dituduh membunuh dua pria Muslim awal tahun ini, yang diduga mengangkut daging sapi.

Banyak umat Hindu, termasuk kasta istimewa, menganggap sapi adalah suci. Penjualan dan konsumsi daging sapi dilarang di banyak negara bagian India, sementara puluhan pembunuhan tanpa pengadilan terhadap tukang daging dan pengangkut Muslim terjadi, sejak Perdana Menteri nasionalis Hindu India Narendra Modi berkuasa pada 2014.

Dalam video tersebut, Manesar yang menurut polisi Haryana melarikan diri, konon mendesak umat Hindu bergabung dengannya di Nuh dalam prosesi VHP-Bajrang Dal. Seruan tersebut membuat marah umat Islam di distrik tersebut.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement
Advertisement
Advertisement