IHRAM.CO.ID, MOSKOW -- Rusia meluncurkan sistem perbankan Islam di empat wilayah utama basis Muslim, yakni di Chechnya, Dagestan, Tatarstan, dan Bashkortostan. Presiden Vladimir Putin menandatangani undang-undang yang memperkenalkan perbankan Islam di empat republik tersebut bulan lalu untuk menguji kelayakan model keuangan Islam.
Jika program ini berhasil, model tersebut akan diterapkan di negara lain. Model perbankan Islam akan dilakukan selama dua tahun sebagai bagian dari program percontohan dan telah dimulai pada 1 September.
Perbedaan Perbankan Syariah dengan Perbankan Konvensional
Perbankan Islam beroperasi berdasarkan hukum syariah dan melarang unsur-unsur seperti riba, yang mengacu pada pertukaran yang tidak adil seperti memberikan pinjaman dengan bunga atau memungut biaya keterlambatan pembayaran. Jadi, perbankan konvensional ini sebagian besar bekerja berdasarkan prinsip instrumen keuangan berbasis bunga.
“Lembaga keuangan tidak bisa begitu saja memberikan pembiayaan dan mendapatkan return dengan jaminan seratus persen. Hal ini harus menanggung risiko tertentu, yang tidak umum terjadi pada bank konvensional,” kata Sekretaris Eksekutif Asosiasi Ahli Keuangan Islam Rusia, Madina Kalimullina, dilansir dari Al Arabiya, Rabu (13/9/2023).
Berbeda dengan perbankan konvensional, keuangan Islam didasarkan pada penciptaan transaksi dasar yang menghasilkan aliran pendapatan, bukan aliran bunga. Dalam perbankan syariah, pinjaman harus bebas bunga dan pembiayaannya didasarkan pada transaksi perdagangan (murabahah) atau investasi (musyarakah).
Dalam perbankan syariah, seseorang tidak dapat menjual suatu barang yang tidak ada atau tidak dimiliki untuk mendapatkan imbalan. Selain itu, produk-produk yang merugikan manusia atau masyarakat secara luas tidak dapat dibiayai, seperti alkohol, tembakau, aktivitas perjudian, dan industri hiburan dewasa.
“Singkatnya, setiap transaksi harus didasarkan pada aset nyata, halal, dan mengarah pada pembangunan ekonomi,” kata Kalimullina.
Mengapa Rusia menerapkan perbankan syariah?..