IHRAM.CO.ID, GAZA -- Konflik yang terjadi antara pejuang Palestina dan Zionis Israel hingga kini belum menemukan titik akhir. Sejumlah bangunan hancur lebur akibat bom Israel, termasuk rumah ibadah dan rumah sakit.
Terbaru, Kementerian Awqaf dan Agama Palestina menegaskan bahwa pendudukan Israel telah menghancurkan lima masjid sejak Ahad (22/10/2023) malam. Ini merupakan akibat dari penembakan hebat di Jalur Gaza.
"Jumlah masjid yang hancur seluruhnya sejak awal agresi di Gaza bertambah menjadi 31 masjid," kata kementerian itu dalam sebuah pernyataan, dikutip di Gulf Times, Senin (23/10/2023).
Kementerian juga menambahkan bahwa pengeboman yang dilakukan oleh Israel secara kejam dan langsung menyebabkan kehancuran besar pada tiga gereja. Di sisi lain, puluhan masjid mengalami kehancuran sebagian atau mengalami kerusakan parah akibat serangan udara Israel.
Tidak hanya itu, pasukan bersenjata ini dilaporkan menyerang situs-situs sipil, termasuk markas besar atau kantor kementerian, gedung radio Alquran, dan gereja Ortodoks Yunani.
Kondisi yang semakin memanas sejak 7 Oktober ini seolah menambah beban hidup rakyat Al Quds. Serangan tanpa henti dari Israel, termasuk blokade, membuat kehidupan mereka semakin terbatas.
Sedikit hawa segar berhembus Sabtu (21/10/2023), yang mana truk-truk bantuan berhasil menyeberang. Konvoi pasokan kemanusiaan pertama ini terjadi, sejak Israel memulai pengepungan yang menghancurkan 12 hari yang lalu.
Awal pekan kemarin, Presiden AS Joe Biden mengatakan kesepakatan telah dicapai untuk masuknya 20 truk bantuan yang melalui titik perbatasan Rafah di Jalur Gaza selatan dengan Mesir.
Truk-truk bak terbuka, mengibarkan bendera putih dan membunyikan klakson, keluar dari persimpangan setelah pemeriksaan. Mereka bergerak menuju ke wilayah selatan Gaza yang mencakup kota-kota besar Rafah dan Khan Younis, di mana ratusan ribu orang kehilangan tempat tinggal akibat perang udara Israel yang tak henti-hentinya berlindung.
Namun, para pejabat Palestina kecewa...