Selasa 14 Nov 2023 21:46 WIB

Tentaranya Kibarkan Bendera LGBTQ+, Israel Dinilai Alihkan Perhatian dari Genosida di Gaza

Namun, tindakannya dikutuk oleh anggota komunitas LGBTQ+ Palestina dan Israel.

Rep: Mabruroh/ Red: Ani Nursalikah
Yoav Atzmoni mengibarkan bendera LGBTQ+ di atas tanah Gaza sebagai respons saat melihat rumah-rumah Palestina dengan tulisan
Foto:

Atzmoni mengatakan kepada Insider bahwa haknya sendiri sebagai pria gay akan terancam jika Hamas tidak dikalahkan oleh militer Israel. "Aku tidak akan membiarkan mereka membawaku kembali terkungkung," katanya.

Namun, tindakannya dikutuk oleh anggota komunitas LGBTQ+ Palestina dan Israel. Seorang aktivis queer Palestina, Ghadir Shafie, mengatakan aksi itu adalah kasus lain dari pinkwashing Israel Pinkwashing berarti proses di mana Israel mengalihkan perhatian dari kejahatan dan pelanggarannya dengan menyoroti hak LGBTQ+ sendiri untuk tampil lebih liberal. "Para ahli telah menggambarkan pemboman tanpa pandang bulu Israel terhadap warga Palestina di Gaza sebagai kasus buku teks genosida,” kata Shafie, dilansir dari Middle East Eye, Selasa (14/11/2023).

Pemerintah Israel, yang telah berupaya untuk menghapuskan kejahatannya terhadap Palestina selama bertahun-tahun, telah memberikan contoh dalam buku teks mengenai pinkwashing (LGBTQ+).

Shafie mencatat meskipun ada kesan yang diberikan oleh Israel bahwa homoseksualitas dapat dihukum mati di Gaza. Semua warga Palestina queer yang dibunuh baru-baru ini malah dibunuh oleh pasukan Israel selama serangan gencar mereka di kantong pantai.

"Mereka berbaring di kuburan massal dan di bawah tumpukan puing-puing bersama anggota keluarga, teman, kekasih, dan ribuan warga sipil Palestina lainnya yang dibunuh secara brutal dengan dolar AS," katanya.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Advertisement
Advertisement
Advertisement