Rabu 22 May 2024 15:44 WIB

Kemenag Nilai Masih Ada Masalah pada Penerbangan Jamaah Haji

Banyak persoalan dalam sepekan terakhir penerbangan jamaah haji Indonesia.

Rep: Fuji E Permana/ Red: Ani Nursalikah
Calon jamaah haji kloter pertama berjalan menuju pesawat sebelum berangkat ke Madinah di Bandara Soekarno Hatta, Tangerang, Banten, Ahad (12/5/2024) dini hari. Sebanyak 8.700 orang jamaah haji gelombang pertama dari 22 kloter akan diterbangkan ke Madinah untuk melaksanakan ibadah haji. Pada kesempatannya Menag RI Yaqut Cholil Qoumas ikut melepas keberangkatan jamaah haji di Bandara Soekarno Hatta. Selain itu, Gus Men, sapaan akrab Yaqut Cholil Qoumas mengapresiasi layanan fast track yang difasilitasi Pemerintah Arab Saudi dalam memudahkan jamaah sehingga proses pemeriksaan dokumen jamaah haji oleh keimigrasian Pemerintah Arab Saudi dapat dlakukan di bandara Soekarno Hatta sebagai upaya untuk menghemat proses keimigrasian jamaah saat tiba di Bandara tujuan. Untuk diketahui, Jumlah jamaah haji lansia tahun 2024 ini sebanyak 41.000 orang.
Foto:

Kejadian ini terjadi di Embarkasi Makassar. Sayap kanan pesawat Garuda Indonesia mengeluarkan api pada saat take off penerbangan jamaah kelompok terbang (kloter) lima Embarkasi Makassar UPG-05.

“Kondisi ini berdampak domino pada keterlambatan sejumlah penerbangan setelahnya,” ujar Anna.

Anna menambahkan, kedua, keterlambatan penerbangan. On Time performance (OTP) Garuda Indonesia juga sangat buruk. Kemenag mencatat persentase keterlambatan keberangkatan pesawat Garuda Indonesia sangat tinggi, mencapai 47,5 persen.

“Dari 80 penerbangan, 38 di antaranya mengalami keterlambatan. Bahkan ada keterlambatan sampai 3 jam 50 menit. Kalau ditotal, keterlambatan itu mencapai 32 jam 24 menit. Ini tentu sangat disayangkan,” kata Anna.

Anna menyampaikan, ketiga, pecah kloter. Perencanaan Garuda Indonesia juga meleset.

Pecah kloter yang awalnya diperkirakan hanya akan terjadi satu kali, ternyata terjadi beberapa kali. Salah satu pecah kloter dialami UPG-06 karena Garuda tidak bisa mengganti pesawat yang mesinnya rusak dengan jenis pesawat yang sama.

Sudah ada empat penerbangan pecah kloter... Baca di halaman selanjutnya...

 

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Advertisement
Advertisement
Advertisement