Selasa 28 May 2024 16:45 WIB
Kabar dari Tanah Suci

Video Call di Masjid Nabawi Berujung Ditangkap Polisi Arab Saudi

Merekam video dalam waktu panjang pantang dilakukan di Masjid Nabawi.

Red: Ani Nursalikah
Jurnalis Republika Karta Raharja Ucu.
Foto:

Ketika "polisi bantuan" datang, komunikasi menjadi lebih "nyambung" karena dia bisa berbahasa Inggris. Polisi yang datang juga tidak memakai seragam alias hanya kaosan seperti rekannya. Dia berkata jika mereka meminta penjelasan aktivitas yang kami lakukan sebelumnya.

SHD mencoba menjelaskan jika yang dilakukannya adalah melakukan video call dengan rekannya di Jakarta. Namun, polisi Saudi itu meminta bukti rekaman video call dan HP yang dipakai, jika tidak maka kami semua akan digiring ke kantor polisi untuk dimintai keterangan.

Interogasi yang awalnya cukup alot kemudian menemukan titik cerah setelah SHD berhasil meyakinkan mereka jika video call yang dilakukannya hanya pelaporan tentang informasi seputar kegiatan jamaah haji Indonesia di seputar Masjid Nabawi. Polisi Saudi itu khawatir kami memberikan laporan tentang keadaan yang terlarang di negara mereka seperti politik dan lainnya. Namun, ketika berhasil diyakinkan jika kami hanya mengabarkan tentang kebaikan-kebaikan di Masjidil Haram, kami dilepaskan.

"Are you police," tanya rekan saya TPK kepada polisi tanpa seragam.

"Ya."

"Why don't you wear a uniform?"

"Because I'm undercover police."

"Owh like FBI. FBI of Masjid Nabawi."

Guyonan TPK pun disambut tertawa oleh polisi berjenggot tersebut. Tertawanya menandakan guyonan itu berhasil mencairkan situasi. Kami lalu bersalaman, mereka berdua pergi, dan kami alhamdulillah tidak jadi dibawa ke kantor polisi.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Advertisement
Advertisement
Advertisement