Seorang dosen Universitas Islam Makassar (UIM) berinisial Amal Said menjadi sorotan publik setelah aksinya meludahi seorang kasir swalayan di Makassar, Sulawesi Selatan. Peristiwa yang terjadi pada Rabu (24/12) ini telah dilaporkan korban ke pihak kepolisian dan terekam oleh kamera CCTV.
Berdasarkan rekaman CCTV yang beredar, Amal Said yang mengenakan baju hitam lengan panjang terlihat memotong antrean saat berbelanja. Ia kemudian berdiri di depan kasir berinisial N (21) yang sedang melayani pelanggan lain. Setelah membuka dompet, pelaku tiba-tiba meludahi kasir di depannya.
Rektor UIM, Prof Muammar Bakry, membenarkan bahwa pria dalam video viral tersebut adalah dosen di kampusnya. Pihak universitas menyatakan akan segera menindaklanjuti kasus ini. “Tentu dekannya sudah komunikasi. Entah bagaimana komunikasinya. Kan berjenjang, ada dekannya, ada atasannya dia,” ujar Muammar kepada detikSulsel, Jumat (26/12).
Kronologi Versi Dosen UIM
Amal Said membantah narasi yang menyebutkan dirinya menyerobot antrean. Ia mengklaim hanya berpindah dari antrean yang panjang ke antrean yang kosong. “Saya kan dituduh menyerobot antrean. Sebenarnya ndak, saya itu kan pindah dari antrean yang tujuh orang di situ ke antrean yang sudah kosong. Tidak benar itu saya menyerobot,” ujar Amal Said dikutip detikSulsel, Sabtu (27/12/2025).
Menurut Amal, saat kejadian ada lima meja kasir yang berjejer, salah satunya dalam keadaan kosong. Ia memutuskan berpindah antrean karena merasa tidak ada konsumen lain yang akan menuju ke kasir tersebut. “Di situ kan ada lima kasir berjejer. Tidak ada tanda-tanda orang mau ke kasir yang kosong itu. Makanya saya pindah ke situ. Kan tidak salah kalau di supermarket begitu kan,” katanya.
Ia menyebut kasir yang melayaninya pada awalnya tidak protes dan tetap memproses transaksi belanjaannya. Namun, emosinya tersulut ketika staf swalayan itu mempertanyakan alasannya tidak ikut mengantre di barisan sebelumnya. “Tapi, itu yang mestinya kasih masuk barang, itu yang bilangi, ‘Kenapa kita tidak ikut antrean?’. Saya bilang, ‘Saya mau antre bagaimana?’. Kan kosong ini (meja kasir),” jelas Amal.
Amal Akui Salah tapi Sebut Tindakannya Manusiawi
Amal Said merasa tersinggung karena merasa dipersulit dan diperlakukan tidak sopan meski dirinya sudah tua. Menurutnya, tindakannya meludah merupakan reaksi spontan. “Saya sadar itu (tindakan meludah) memang tidak benar kalau begitu sama orang. Tapi, itu sangat manusiawi kalau dikasih jengkel dan bereaksi,” ucapnya.
Ia menambahkan, sikap kasir tersebut yang membuatnya emosi. “Itu (sikap N) yang kasih emosi saya. Mulai di dadaku itu agak lain-lain (emosi). Karena disuruh begitu (bergeser ke kasir lain). Dalam hatiku, ini anak apa maunya saya dikasih begitu. Saya ini orang tua, sudah putih rambutku,” sambung dia.
Amal juga meluruskan tudingan yang menyebut dirinya meludahi wajah kasir secara sengaja. Berdasarkan penglihatannya, ludah tersebut justru mengenai bagian pakaian korban dan bukan tepat di area muka. “Itu juga ndak benar kalau dibilang kuludahi mukanya. Tidak. Jadi kayak mappora (meludah) itu. Mungkin ada ke atas (sampai kena muka), tapi yang sempat saya lihat di (pakaian) bagian perut,” bebernya.
Kronologi Versi Kasir Swalayan
Korban N menceritakan kronologi kejadian yang terjadi Rabu (24/12) sekitar pukul 11.30 Wita. Saat itu, ia sedang melayani transaksi konsumen lain. “Awalnya itu sementara transaksi (layani konsumen). Terus kulihat memang itu di depan itu bapak kayak gelisah mau masuk ini di antrean,” ucap N dikutip detikSulsel.
Amal Said sempat berada di barisan belakang hingga tiba-tiba menerobos dua orang konsumen lain yang sedang antre. Kasir N lantas menegur dosen tersebut saat masih melayani pelanggan lain. “Langsung saya tanya bilang, ‘maaf, Pak. Ada antrean dari belakang, antre dari belakang ki dulu’. Dia langsung marah sambil na lempar itu keranjangnya. Dia bilang, ‘transaksikan saja anu-ku (belanjaanku)’,” katanya.
Dosen tersebut malah balik emosi dan menuding kasir tidak melakukan pelayanan dengan baik. Kasir pun memilih mengalah karena tidak ingin ada keributan, namun lagi-lagi dosen itu berlaku kasar. “Saya bilang, ‘karena ada antrean dari belakang, Pak. Tabe, jadi harus ki dulu mengantre’. Di situ belum selesai (saya) bicara, langsung diludahi,” bebernya.
Dosen Berharap Kasus Selesai Kekeluargaan
Amal Said berharap kasusnya meludahi kasir swalayan dapat diselesaikan secara kekeluargaan dan tidak berlanjut ke proses hukum. “Sudah ada komunikasi antara polisi, pihak kampus, dengan pihak swalayan. Untuk diselesaikan secara kekeluargaan,” ujar Amal, dikutip detikSulsel.
Ia mengakui dirinya telah dihubungi pihak kepolisian pascalaporan yang dilayangkan korban ke Polsek Tamalanrea. Meskipun siap mengikuti prosedur, ia sangat berharap ada mediasi. “Saya dihubungi tadi (kepolisian). Saya tidak berharap begitu (diproses hukum), tapi kalau terpaksa apa boleh buat. Ada mau klarifikasi juga,” katanya.






