Sekitar 1,2 juta kendaraan terpantau meninggalkan wilayah Jakarta selama periode puncak arus mudik libur Natal dan Tahun Baru (Nataru). Angka ini merupakan bagian dari proyeksi total 2,9 juta kendaraan yang diperkirakan akan keluar dari ibu kota.
Arus Kendaraan Menuju Berbagai Destinasi
Kepala Korps Lalu Lintas (Kakorlantas) Polri, Irjen Pol. Agus Suryonugroho, mengungkapkan bahwa hingga Kamis (25/12/2025), sekitar 41,5% dari total proyeksi kendaraan telah bergerak keluar Jakarta. Kendaraan tersebut tersebar menuju berbagai destinasi, termasuk arah Bandung, Jawa Timur, dan Sumatera.
“Total proyeksi dari 2,9 juta, saat ini sudah masuk di angka 41,5% kendaraan yang keluar dari Jakarta menuju ke arah Jawa maupun ke arah Sumatera,” ujar Irjen Agus kepada wartawan di kawasan Cawang, Jakarta Selatan, Kamis (25/12/2025).
Puncak Arus Mudik Terjadi Dua Kali
Irjen Agus merinci, puncak arus mudik pertama terjadi pada Sabtu, 20 Desember 2025, dengan jumlah kendaraan melintas mencapai 189.000 unit. Puncak kedua, yang selisihnya tipis, terjadi pada Rabu, 24 Desember 2025.
“Dan untuk puncak arus mudik yang kedua, itu dimulai dari tadi malam sampai dengan tadi pagi, mencapai angka 201.000 kendaraan,” jelasnya.
Kondisi Lalu Lintas Terkendali
Secara umum, arus lalu lintas selama periode puncak mudik dilaporkan berjalan kondusif. Meskipun demikian, rekayasa lalu lintas situasional sempat diterapkan di beberapa wilayah untuk mengantisipasi kepadatan.
“Secara umum, dilaporkan bahwa arus lalu lintas cukup terkendali. Tadi ada beberapa di wilayah Puncak dilakukan skenario one way maupun pengalihan arus karena ada beberapa titik perlambatan,” terang Irjen Agus.
Ia menambahkan, kepadatan sempat terjadi di wilayah Yogyakarta, khususnya di sekitar Malioboro, namun masih dalam kategori terkendali. Di jalur tol, rekayasa contraflow satu lajur juga sempat diterapkan pada sore hari.
“Di wilayah Yogyakarta, tadi dilaporkan ada beberapa kepadatan khususnya di wilayah Malioboro, namun secara umum juga masih terkendali. Di jalur tol sendiri, tadi sempat dilakukan contraflow satu lajur di sore hari, namun secara umum juga terkendali,” tutupnya.






