Berita

Menkeu Purbaya Pastikan Anggaran Bencana Cukup, Tak Perlu Dana Makan Bergizi Gratis

Advertisement

Menteri Keuangan Purbaya Yudhi Sadewa menegaskan bahwa alokasi anggaran untuk penanganan bencana di Sumatera sebesar Rp 60 triliun telah mencukupi. Pernyataan ini disampaikan sebagai respons terhadap usulan legislator agar anggaran program Makan Bergizi Gratis (MBG) selama libur dialihkan untuk kebutuhan penanggulangan bencana.

Anggaran Bencana Mencukupi

Purbaya menyatakan bahwa anggaran untuk penanganan bencana sudah tersedia dan tidak perlu memindahkan anggaran MBG. “Kan bencana (anggarannya) sejauh ini sudah cukup. Sudah ada (anggarannya). Tak perlu memindahkan anggaran MBG (Makan Bergizi Gratis). Uangnya sudah cukup Rp 60 triliun kita sediakan,” ujar Purbaya usai acara penyerahan rampasan uang negara dari perkara di Kejagung, Jakarta Selatan, Rabu (24/12/2025).

Lebih lanjut, Purbaya merinci bahwa kebutuhan anggaran penanganan bencana hingga saat ini diperkirakan sekitar Rp 51 triliun untuk perbaikan. Dengan demikian, ia memastikan bahwa alokasi anggaran penanganan bencana di Sumatera tidak akan mengganggu anggaran program MBG.

“Sedangkan yang ada sekarang baru Rp 51 (triliun) permintaannya (untuk perbaikan) kira-kira permintaan kasarnya kan. Jadi cukup, jadi kami tidak akan mengganggu (program) MBG-nya,” jelasnya.

Advertisement

Usulan Pengalihan Anggaran MBG

Sebelumnya, Wakil Ketua Komisi IX DPR Charles Honoris sempat mengusulkan agar anggaran MBG yang dilaksanakan saat masa libur sekolah Desember hingga awal Januari 2026 dialihkan untuk kebutuhan yang lebih mendesak. Charles menanggapi program MBG yang tetap berjalan di masa libur sekolah.

“Alih-alih memaksakan program di masa yang kurang relevan, bukankah lebih bijak bila anggaran tersebut dialihkan untuk merespons kebutuhan mendesak lainnya?” kata Charles kepada wartawan, Senin (22/12).

Ia memberikan contoh, anggaran tersebut dapat dialihkan untuk membantu korban bencana di Sumatera atau memperkuat fasilitas kesehatan dan pemulihan gizi di daerah terdampak stunting akut. “Misalnya, membantu korban bencana di Sumatera atau memperkuat fasilitas kesehatan dan pemulihan gizi di daerah terdampak stunting akut,” sambungnya.

Advertisement