Satuan Tugas (Satgas) Pangan Polri telah mendistribusikan sebanyak 196.000 ton beras Stabilisasi Pasokan dan Harga Pangan (SPHP) sepanjang tahun 2025. Langkah ini diambil untuk menjaga agar harga beras tetap stabil di tingkat masyarakat.
Kontribusi Polri dalam Stabilitas Pangan
Kepala Badan Reserse Kriminal (Kabareskrim) Polri, Komjen Syahardiantono, menyampaikan capaian ini dalam acara Rilis Akhir Tahun Polri 2025 di Gedung Utama Mabes Polri, Jakarta Selatan, pada Selasa (30/12/2025). Syahar menjelaskan bahwa penyaluran beras SPHP merupakan bagian integral dari tugas Satgas Pangan Polri.
“Penyaluran beras SPHP, ini juga bagian daripada tugas dari Satgas Pangan,” ujar Syahar.
Target Nasional dan Realisasi Penyaluran
Pemerintah menargetkan penyaluran 1,5 juta ton beras SPHP kepada masyarakat pada tahun 2025. Polri turut berkontribusi signifikan melalui Gerakan Pangan Murah (GPM) yang diinisiasi oleh Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo.
“Target nasional penyaluran beras SPHP sebanyak 1.500.000 ton. Sementara GPM dan outlet Polri secara aktif berhasil menyalurkan 196.000 ton beras SPHP, atau berkontribusi 32,68% dari total realisasi nasional sebanyak 599.000 ton, dan 64,3% dari realisasi instansi pemerintah secara keseluruhan,” rincinya.
Jangkauan dan Penegakan Hukum
Penyaluran beras SPHP ini dilaksanakan di 119.096 lokasi di seluruh Indonesia, berhasil menjangkau sekitar 30,4 juta masyarakat. Selain itu, Polri melalui Satgas Pangan juga aktif melakukan 2.408 kegiatan preemptif dan 7.480 kegiatan preventif.
Lebih lanjut, Satgas Pangan juga telah mengusut 120 kasus penegakan hukum di bidang pangan. Kasus-kasus tersebut mencakup pelanggaran terkait bahan pangan seperti beras, minyak goreng, pupuk subsidi, pestisida, gula, daging, bawang, hingga pangan olahan.






