Jakarta – Sebuah bangunan parkir berlantai dua di kawasan Koja, Jakarta Utara, dilaporkan ambruk pada Kamis (25/12/2025) sore. Pihak kepolisian saat ini tengah melakukan penyelidikan mendalam untuk mengungkap penyebab pasti robohnya bangunan tersebut.
Olah TKP dan Keterangan Saksi
Kapolsek Koja, Kompol Andry Suharto, menyatakan bahwa timnya telah melakukan olah tempat kejadian perkara (TKP) di lokasi kejadian. Sejumlah saksi mata juga telah dimintai keterangan untuk mengumpulkan informasi terkait insiden ini.
“Pemilik rumah berinisial RS (58) dan kerugian materi yang dialami korban berupa empat mobil, satu sepeda motor dan satu sepeda ontel,” ujar Kompol Andry Suharto, mengutip laporan Antara pada Jumat (26/12/2025).
Menurut keterangan saksi, peristiwa nahas itu bermula ketika seorang saksi sedang memarkirkan sepeda motornya. Tiba-tiba, bangunan di sebelah pondok pesantren yang berfungsi sebagai area parkir kendaraan tersebut ambruk.
Tidak Ada Korban Jiwa
Meskipun bangunan parkir tersebut menimpa sejumlah kendaraan, tidak ada korban jiwa dalam insiden ini. “Saat kejadian tidak ada orang tapi sejumlah kendaraan ada di bawahnya,” jelas Kompol Andry Suharto.
Bangunan yang memiliki luas 144 meter persegi itu diketahui telah berdiri selama tiga tahun. Lokasinya berada persis di sebelah Pondok Pesantren Misi Islam. Pemilik bangunan tidak berada di tempat saat kejadian berlangsung.
Kronologi Versi BPBD DKI Jakarta
Sebelumnya, Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Provinsi DKI Jakarta, Isnawa Adji, melaporkan bahwa peristiwa ambruknya bangunan parkir dua lantai itu terjadi pada Kamis (25/12/2025) sekitar pukul 15.25 WIB.
“Bangunan parkir dua lantai dan menimpa 4 unit mobil dan 1 unit motor. Untuk saat ini belum bisa dilakukan evakuasi atau pembongkaran dari pemilik bangunan,” kata Isnawa Adji kepada wartawan pada Kamis (25/12/2025).
Isnawa Adji menambahkan bahwa anak-anak yang bermain di sekitar lokasi sempat mendengar suara retakan dari bangunan sebelum akhirnya ambruk. Mereka segera berlari menjauh untuk menghindari reruntuhan.
“Pada saat anak-anak bermain, terdengar suara retakan, lalu anak-anak berlari menjauh menghindari reruntuhan bangunan,” tutur Isnawa Adji.
“Korban nihil,” tegasnya, mengonfirmasi tidak adanya korban jiwa dalam peristiwa tersebut.






