Oleh : Agung Sasongko, reporter Republika TV dari Madinah, Arab Saudi
IHRAM.CO.ID, MADINAH – Innalillahi, kabar duka kembali datang dari jamaah haji Indonesia. Salah seorang jamaah dari kloter VI dari embarkasi Jakarta Bekasi (JKS 6), Aminah Uyu Sunarta (64 tahun), meninggal dunia.
"Hingga hari ini kita mendapatkan informasi jamaah yang meninggal dunia sudah lima orang. Semalam jamaah dari JKS 7, Ibu Aminah," demikian dikemukakan Kepala Daker Madinah Zainul Muttaqien kepada wartawan di Kantor Urusan Haji Indonesia, kawasan Manasii, Madinah, Rabu (31/5/2023) pagi.
Aminah, wanita berusia paruh baya ini meninggal di Klinik Kesehatan Haji Indonesia (KKHI) di Madinah. "Informasinya semalam sesak napas di hotel dan dilarikan ke KKHI," ujar Zaenal.
Zaenal menjelaskan, berdasarkan informasi dari dokter yang menangani, beliau meninggal karena gangguan pernapasan. Kita mendoakan mudah-mudahan beliau husnul khatimah dan keluarga yang ditinggal sabar dan mendapat kebaikan dari apa yang dilakukan almarhumah," ucapnya.
Rencananya, almarhumah akan dimakamkan di pemakaman Baqi yang berada di Kompleks Masjid Nabawi. "Iya, rencananya dimakamkan di Baqi. Kita akan konfirmasi ke KJRI terkait Ibu Aminah," katanya.
Zaenal menambahkan, Pemerintah Indonesia senantiasa berusaha mengupayakan jemaah haji Indonesia baik laki-laki dan perempuan untuk dimakamkan di pemakaman Baqi.
"Kami selalu berkoordinasi dengan pihak muassasah dan pengelola Masjid Nabawi atau idaroh kantor pemakaman di seputaran Masjid Nabawi. Saat ini semua yang empat (meninggal dunia) sudah, dimakamkan di Baqi," katanya.
Zaenal berharap, seluruh jamaah haji Indonesia dalam kondisi sehat sehingga bisa menjalankan ibadah haji hingga selesai. "Kita berharap jemaah lainnya dalam kondisi sehat dan tetap bisa melaksanakan ibadah haji," kata Zaenal.
Baca juga: Mualaf Lourdes Loyola, Sersan Amerika yang Seluruh Keluarga Intinya Ikut Masuk Islam
Sebelum Aminah, data Siskohat mencatat empat jamaah lain yang wafat adalah Ahmad Sudahak Riduwan (SUB 9), Langen Delem Dussalam (SUB 1), Ibnu Syahid Dasjil (SUB 2) dan Suparto Tarlim Kerto Wijoyo (SOC 3).
Padat
Sementara itu, jamaah haji di Madinah semakin padat. Kondisi ini perlu diwaspadai jamaah haji. "Tingkatkan kewaspadaan petugas dan jamaah," demikian pesan singkat Kasi Perlindungan Jamaah, Adi Wicaksono yang diterima, Rabu (31/5/2023).
Adi menyarankan kepada jamaah untuk berjalan ke Masjid Nabawi dalam kelompok atau rombongan. "Tidak membawa barang berharga ke masjid," kata dia.
Adi mengatakan, membawa perhiasan atau hal yang mencolok akan mengundang terjadinya aksi kejahatan. Termasuk, perilaku jamaah menggunakan telepon seluler saat di jalan diharapkan tidak mencolok.
Menurutnya, jamaah perempuan merupakan target termudah. Karena tas yang dibawa diyakini berisikan ponsel, perhiasan, dan uang. Tahun lalu, ada jamaah yang menjadi korban jambret. Hal itu terjadi karena, perilaku menggunakan ponsel terlalu mencolok.
"Jadi saya kira keamanan bawaan tergantung dari diri kita sendiri, bagaimana perilaku kita," kata Adi.
Untuk itu, Adi mengingatkan kepada jamaah untuk membawa barang bawan seperlunya, seperti ponsel, uang secukupnya, dan identitas. Ponsel misalnya bisa digunakan untuk menghubungi rombongan apabila tersesat. Sementara uang, bisa dipergunakan untuk hanya sekadar membayar taksi.