Senin 05 Jun 2023 14:28 WIB

Lima Perbedaan Haji dan Umroh

Haji merupakan 'panggilan langsung' dari Allah.

Rep: Ratna Ajeng Tejomukti/ Red: Erdy Nasrul
Jamaah haji Indonesia di Makkah, Arab Saudi
Foto:

Sementara durasi ibadah umrah hanya membutuhkan waktu dua sampai tiga jam saja. Karena secara praktik, kita hanya butuh tiga pekerjaan ringan, yaitu berihram dari miqat, bertawaf tujuh kali putaran di sekeliling Ka’bah, lalu berjalan kaki antara Safa dan Marwah tujuh kali putaran, dan bercukur lalu selesai.

Sehingga lepas dari masalah hukumnya boleh atau tidak boleh sesuai perbedaan pendapat ulama, seseorang bisa saja menyelesaikan satu rangkaian ibadah umroh dalam sehari sampai dua atau tiga kali, bahkan bisa sampai berkali-kali.

Kelima, haji butuh kekuatan fisik lebih. 

Ibadah haji membutuhkan kekuatan fisik yang lebih besar dan kondisi kesehatan tubuh yang prima. Hal itu karena ritual ibadah haji memang jauh lebih banyak dan lebih rumit, sementara medannya pun juga tidak bisa dibilang ringan, sehingga ritualnya pun juga sedikit lebih sulit untuk dikerjakan.

Di ketiga tempat yaitu Arafah, Muzdalifah, dan Mina, memang prinsipnya kita tidak melakukan apa-apa sepanjang hari. Kita hanya diminta menetap saja, boleh makan, minum, istirahat, buang hajat, tidur, ngobrol atau apa saja, asal tidak melanggar larangan ihram. Kecuali di Mina, selama tiga hari kita diwajibkan melakukan ritual melontar tiga jumrah, yaitu Jumratul Ula, Jumrah Wustha dan Jumrah Aqabah.

Teorinya sederhana, tetapi karena momentumnya berbarengan dengan jutaan manusia dalam waktu yang amat sempit, ternyata urusan wuquf di Arafah, bermalam di Muzdalifah sampai urusan melontar ini menjadi tidak mudah, karena berdesakan dengan 3 jutaan manusia dari berbagai bangsa. Seringkali terjadi dorong-dorongan hingga menimbulkan korban nyawa yang tidak sedikit.

Dan karena terjadi pergerakan massa dalam jumlah jutaan, antara Mina, Arafah, Muzdalifah dan juga kota Mekkah, maka seringkali jatuh korban, baik luka, sakit atau pun meninggal dunia. Dan mengatur juga manusia yang berlainan bahasa, adat, tradisi, dan karakter bukan perkara yang mudah.

Semua itu tidak terjadi dalam ibadah umroh karena tidak ada tumpukan massa berjuta dan tidak sampai terjadi pergerakan massa dari satu tempat ke tempat lain. Sebab Kakbah dan Safa-Marwah berada di satu titik, yaitu di dalam Masjid Al-Haram. Lagi pula, umroh boleh dikerjakan kapan saja, tidak ada durasi waktu yang membatasi. 

 

Maka ibadah umroh lebih sedikit dan singkat, karena hanya mengitari Ka’bah tujuh kali dan berjalan bolak-balik dari Safa dan Marwah tujuh kali.

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Advertisement
Advertisement
Advertisement