Senin 05 Jun 2023 15:30 WIB

Ini Adab Menyembelih Kurban

Nabi Ibrahim dan Ismail mewariskan ibadah kurban.

Rep: Ratna Ajeng Tejomukti/ Red: Erdy Nasrul
Pekerja memberi minuman untuk sapi di kandang kawasan Balongbendo, Sidoarjo, Jawa Timur, Kamis (1/6/2023).Untuk mengantisipasi penyakit kulit yang disebabkan oleh Lumpy Skin Disease (LSD) yang menyerang sapi, peternak memberikan vitamin dan makanan serta minuman yang teratur agar sapi saat dijadikan hewan kurban bisa dipastikan sehat dan dagingnya layak untuk dikonsumsi.
Foto:

 

Syaikh Al Albani dalam Shahih At Targhib no. 2265 menyatakan bahwa hadits ini shahih.

Salah satu hikmah dari larangan mengasah pisau di dekat hewan yang akan disembelih adalah membuat hewannya tenang dan tidak teraniaya secara psikis. Penampakan pisau yang diasah bisa membuat hewan takut. Suara gesekan bilah pisau saat bertemu dengan batu asahan bisa menjadi nada suara gelombang tinggi yang membuat hewan merasa sangat tidak nyaman.

Jika hewan merasa tidak nyaman dikhawatirkan hewan bisa stres dan selanjutnya berontak ingin melepaskan diri atau membela diri. Jika reflek melindungi diri itu dilakukan dengan tendangan samping maka tentunya bisa membahayakan siapapun yang berada di samping kaki belakang hewan yang akan disembelih tersebut.

Oleh sebab itu, adab-adab dalam menyembelih hewan hendaknya diperhatikan oleh siapa pun yang hendak terlibat dalam proses penyembelihan hewan Qurban.

Selain larangan mengasah pisau di dekat hewan yang akan disembelih, ada pula tiga adab lain yang hendaknya diperhatikan, Jaga suasana tenang saat hewan dibaringkan untuk disembelih. Jika suasana sangat ramai, berisik, bising, atau ribut, maka hewan bisa stres, panik, bahkan takut.

Jangan memperlihatkan hewan yang disembelih di hadapan hewan yang lainnya. Jika hewan melihat temannya disembelih, atau dikuliti, atau dikampak, atau dibelah tubuhnya, maka hewan kurban bisa panik dan semakin ingin berontak melepaskan diri.

Bersihkan genangan darah bekas sembelihan. Jika hewan melihat dan mencium bau amis genangan darah temannya, maka hewan bisa sangat stres dan panik. Maka, sebelum hewan kurban berikutnya dibawa ke tempat penyembelihan, hendaknya genangan darah dibersihkan. Jika perlu berikan antiseptik wangi, semacam karbol, atau cairan kimia penghilang bau yang lainnya. 

 

Perlu pula kita pahami bahwa jika hewan kurban stres (tegang), takut, dan panik, maka itu tidak hanya akan menyulitkan proses penyembelihan, namun juga bisa berefek pada penurunan kualitas daging. Saat hewan kelelahan karena stres atau panik, maka timbunan asam laktat pada jaringan otot bisa menyebabkan kualitas daging menurun. Cita rasa daging dapat menjadi lebih asam dan daging menjadi lebih alot.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Advertisement
Advertisement
Advertisement