JAKARTA – Program Sekolah Rakyat yang digagas Kementerian Sosial (Kemensos) kini membuka kembali gerbang pendidikan bagi anak-anak dari keluarga miskin yang berdomisili di kaki Gunung Gamalama, Ternate. Salah satu penerima manfaat adalah Rafli Guntur (12), yang kini dapat kembali mengenyam bangku sekolah berkat program tersebut.
Kisah ini bermula dari perjuangan Subuh Kapita (78), nenek Guntur, yang tinggal di kampung Sulamadaha. Sejak kepergian ayah Guntur dan gangguan psikologis yang dialami ibunya, Subuh menjadi tulang punggung keluarga. Ia menanggung seluruh kebutuhan hidup, mulai dari mencari kayu bakar, berkebun, hingga memastikan Guntur dapat makan dan bersekolah.
Kondisi rumah mereka yang memprihatinkan, berdinding papan lapuk dan berlantai tanah, serta fasilitas MCK seadanya, tak memadamkan semangat Subuh. Ia hanya bisa berdoa agar Guntur kelak memiliki kehidupan yang lebih baik.
Harapan itu mulai menemukan titik terang ketika Kemensos menyalurkan bantuan ATENSI dan program Rumah Tidak Layak Huni (RTLH) untuk keluarga Subuh. Setelah survei yang dilakukan oleh Gubernur Maluku Utara Sherly Tjoanda dan Sekretaris Jenderal Kemensos Robben Rico pada Mei 2025, rumah mereka kini telah direnovasi menjadi lebih layak.
“Sudah selesai, jadi bagus sekarang, alhamdulillah. Tinggal menunggu diresmikan,” ujar Subuh dalam keterangan tertulis, Jumat (26/12/2025). Raut wajahnya kini terpancar ketenangan, tak lagi diliputi kecemasan saat hujan.
Kebahagiaan Subuh semakin bertambah ketika Guntur diterima di Sekolah Rakyat Menengah Pertama (SRMP) 26 Ternate. Program prioritas Presiden Prabowo Subianto ini dirancang untuk memberikan pendidikan gratis bermodelkan asrama bagi anak-anak dari lapisan termiskin dan terlantarkan.
“Senang sekali, semoga dia (Guntur) bisa belajar dengan baik dan supaya berprestasi. Saya sudah tua, tidak bisa lagi bantu banyak. Bersyukur sekali ada Sekolah Rakyat ini,” kata Subuh.
Sejak bergabung dengan Sekolah Rakyat, Guntur menunjukkan peningkatan kemandirian. Ia kini mampu mencuci pakaian sendiri dan melakukan aktivitas rumah tangga tanpa perlu diperintah.
“Terima kasih kepada Pak Prabowo dan Menteri Sosial. Sudah bantu saya, sudah bantu Guntur bisa sekolah lagi. Sekarang rumah sudah lebih bagus, tidak takut kehujanan lagi saat badai datang. Alhamdulillah,” ucap Guntur, mengungkapkan rasa syukurnya.
Program Sekolah Rakyat ini merupakan wujud nyata kepedulian pemerintah dalam memberikan akses pendidikan yang setara bagi seluruh lapisan masyarakat, khususnya mereka yang berada dalam kondisi ekonomi rentan.






