Kamis 15 Jun 2023 04:05 WIB

Saking Bencinya, Vasco de Gama Bakar Kapal Jamaah Haji di India Beserta Penumpangnya

Fenomena kebencian terhadap Islam sangat kuat di Portugal pada waktu itu.

Rep: Umar Mukhtar/ Red: Ani Nursalikah
Vasco Da Gama. Saking Bencinya, Vasco de Gama Bakar Kapal Jamaah Haji di India Beserta Penumpangnya

Setelah melewati Tanjung Harapan dan mencapai Afrika Timur, dia melanjutkan perjalanannya menuju kota Goa di India. Perjalanan ini dia capai melalui pantai selatan Jazirah Arab. Kemudian, pindah ke pelabuhan Kanna Muri di barat daya India, di mana dia berada mengamati lewatnya kapal dagang Arab.

Beberapa hari kemudian, sebuah kapal Arab yang membawa barang-barang tiba dengan membawa antara 200 dan 400 penumpang, termasuk wanita dan anak-anak. Vasco de Gama menyita kapal dan uang penumpangnya, lalu membakarnya hingga menyebabkan semua penumpangnya terbakar hidup-hidup.

Dalam wawancara dengan majalah Prancis L'OBS, sejarawan India Sanjay Subrahmanyam membenarkan pembantaian ini. "Dia tidak ragu menenggelamkan kapal milik Sultan Mamluk, dengan ratusan jamaah haji yang kembali dari Makkah," katanya.

BACA JUGA: Pengamat Militer Tanggapi Langkah Prabowo Beli 12 Unit Jet Tempur dari Qatar

Subrahmanyam tidak menyebut nama sultan Mamluk tersebut, namun menurut masa de Gama berada di Samudera Hindia, diyakini yang dimaksud adalah Sultan Qansuh al-Ghuri yang memerintah negara Mamluk di Mesir dari 1500 hingga 1516. Daerah pengaruhnya termasuk Levant dan Hijaz.

Sanjay Subrahmanyam, profesor sejarah ekonomi di University of California itu, mencatat Vasco de Gama, seperti bangsawan Portugis mana pun di abad ke-16, terobsesi memerangi Islam. Dia menunjukkan fenomena kebencian terhadap Islam sangat kuat di Portugal pada waktu itu, dan Raja Manuel I bermimpi menghapus agama Islam untuk selamanya.

De Gama juga melakukan pembantaian terhadap orang India. Beberapa sumber menyebutkan, ketika dia pergi ke India, dia menuntut agar semua Muslim dilarang masuk ke negara itu. Kesepakatannya dengan orang India adalah memberi mereka keistimewaan dan pengecualian, sebagai imbalan mengakhiri kehadiran Islam di negara itu.

Ketika orang India menolak, dia mengebom kota Kalkuta di India pada 27 Oktober 1502, setelah dia berperang dengan penduduknya selama tiga hari, menangkap sejumlah besar tentaranya, kemudian menggantung mereka di dalam kapal, dan memotong tangan, kaki dan kepala mereka.

Dalam konteks ini, Navrang India berbicara tentang pembantaian Vasco de Gama terhadap orang India, dengan mengatakan, "Sayangnya, tidak disebutkan dalam sejarah tentang pendekatannya yang tidak manusiawi dan biadab terhadap orang India."

 

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Advertisement
Advertisement
Advertisement